Gertak Rusia, NATO Siagakan 300 Ribu Personel
- Reuters/Roman Baluk
VIVA.co.id – Perwakilan Inggris di Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, Sir Adam Thomson menyebutkan, bahwa pihaknya telah menyiagakan 300 ribu personel militer untuk dikerahkan ke perbatasan Rusia.
Thomson juga mengatakan, rencana mobilisasi pasukan ini akan dilakukan dalam dua bulan, dan bukan enam bulan seperti prosedur baku (SOP) yang dijalankan selama ini.
"NATO meningkatkan kesiagaannya sejak Rusia menganeksasi Crimea tahun 2014," kata Thomson, seperti dikutip situs Independent, Senin, 7 November 2016.
Selain itu, menurut dia, NATO dan Inggris juga menjaminan kepada Lithuania, Latvia, dan Estonia, bahwa Moskow tak akan mencaplok kembali ketiga negara kecil pecahan Uni Soviet itu.
Sebelumnya, pada bulan lalu, NATO siap menempatkan 4.000 personel militer di perbatasan antara Rusia dan negara-negara Baltik.
Pada pertengahan Juni 2016, Inggris secara tegas akan mengirim satu batalion atau sekitar 1.000 personel militer untuk membantu pergerakan pasukan NATO.
Sementara Jerman dan Amerika Serikat akan mengirim pasukan yang diharapkan totalnya mencapai 4.000 personel pada April 2017. Pengerahan pasukan ini merupakan yang terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin.
Sementara, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, justru sebaliknya. Ia enggan menyebut jumlah pasti pasukan yang disiapkan untuk mengepung Rusia.
"Kami memperhatikan Rusia sangat aktif dalam banyak hal. Rusia juga meningkatkan anggaran militer hingga tiga kali lipat sejak tahun 2000. Mereka telah membangun kemampuan militer, melatih tentara, dan ujung-ujungnya, menyerang negara tetangga," ujar Stoltenberg.
(mus)