Menlu Retno Minta Malaysia Jamin Keamanan ABK WNI
- VIVA.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato' Sri Anifah Aman, menyampaikan keprihatinannya kepada Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, atas penculikan dua anak buah kapal warga Indonesia di perairan Sabah, Malaysia, pada Sabtu lalu.
Dalam pertemuan yang diadakan di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, Menlu Retno meminta perhatian khusus pemerintah Malaysia untuk menjamin keamanan 6.000 WNI yang bekerja secara legal di kapal penangkap ikan Malaysia di sekitar perairan Sabah.
"Pascaimplementasi Perjanjian Trilateral, tidak ada lagi penculikan maupun penyanderaan WNI di perairan Sulu. Namun, sejak Juli 2016, lokasi penyanderaan justru bergeser ke perairan Malaysia, atau dekat perbatasan Filipina. Ini lokasinya berada di luar koridor yang disepakati," katanya, melalui keterangan pers, Senin, 7 November 2016.
Menanggapi hal ini, Menlu Aman memahami keprihatinan Indonesia dan juga mengaku memiliki keprihatinan yang sama.
Pemerintah Malaysia juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia dan Filipina untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.
Seperti diketahui, dua nahkoda berkewarganegaraan Indonesia kembali diculik dari kapal penangkap ikan di perairan timur Kuala Kinabatang, Sabah.
Kedua nahkoda merupakan WNI yang bekerja secara legal di kapal penangkap ikan Malaysia. Dua kapten kapal asal Buton, Sulawesi Tenggara, bekerja di dua kapal yang berbeda yaitu SSK 00520 F dan SN 1154/4F.
Menurut keterangan Otoritas Malaysia, para pelaku tiga diantaranya mengenakan seragam bernuansa militer dan dua pakaian biasa, dengan membawa perlengkapan komunikasi termasuk sistem GPS dari kapal korban ke perairan internasional.