Rusia Ingin 'Rujuk' dengan AS

Presiden Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Barack Obama.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pemerintah Rusia siap untuk bekerjasama dengan Amerika Serikat secara 'adil'. Isu terkait kerja sama ini terus digulirkan meskipun dianggap sebagai salah satu ancaman keamanan nasional terbesar negeri itu.

Putin Sebut Rusia Akan Kerahkan Rudal jika AS Lakukan Hal Serupa

"Meskipun saat ini Rusia ada dalam daftar ancaman utama bagi keamanan nasional AS, namun kami siap kerja sama atas dasar kesetaraan dan saling menghormati kepentingan masing-masing," kata Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, seperti dikutip Sputniknews, Selasa, 1 November 2016.

Ia menilai, meskipun Rusia dan AS kini tengah mengalami hubungan bilateral yang buruk namun cepat atau lambat, hubungan tersebut akan kembali normal.

54 Negara Berebut 16 Tiket Piala Dunia 2026, Ini Hasil Undian Kualifikasi Zona Eropa

"Berdasarkan pengalaman, cepat atau lambat, hubungan kedua negara akan kembali ke jalur. Penurunan hubungan bilateral ini terjadi akibat adanya hasil yang tidak memuaskan antara Moskow dan Washington," ungkapnya.

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, pergerakan militer negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO ke wilayah perbatasan Rusia semakin dipercepat.

Terpopuler: Pengakuan Anak Bantai Ayah-Neneknya, Nyawa Warga Palestina Tak Bernilai bagi Orang Eropa

AS sendiri telah mengerahkan pasukan, tank dan artileri ke Polandia. Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter memperkirakan pada Juni 2017, sebanyak 900 personel militer akan ditempatkan di wilayah timur Polandia.

Selain pasukan, AS juga mengerahkan kekuatan pendukung lainnya seperti tank, artileri, dan alat berat lainnya di seluruh wilayah timur Eropa.

Senada, Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon mengaku siap mengirim 800 personel militer ke Estonia, dengan dukungan bantuan dari pasukan Prancis dan Denmark. Pengerahan dimulai pada Mei 2017.

Indonesia telah resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi berkembang BRICS

Indonesia Gabung ke BRICS, Ekonom: Kini Bisa Lepas dari Pasar AS hingga Eropa

Menurut Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda, selama ini ekspor Indonesia masih bergantung dengan pasar-pasar tradisional seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025