Rusia Ingin 'Rujuk' dengan AS

Presiden Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Barack Obama.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pemerintah Rusia siap untuk bekerjasama dengan Amerika Serikat secara 'adil'. Isu terkait kerja sama ini terus digulirkan meskipun dianggap sebagai salah satu ancaman keamanan nasional terbesar negeri itu.

Tentara Israel dan Pemukim Ilegal Bersenjata Serang Delegasi Penyelidik Internasional di Tepi Barat

"Meskipun saat ini Rusia ada dalam daftar ancaman utama bagi keamanan nasional AS, namun kami siap kerja sama atas dasar kesetaraan dan saling menghormati kepentingan masing-masing," kata Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, seperti dikutip Sputniknews, Selasa, 1 November 2016.

Ia menilai, meskipun Rusia dan AS kini tengah mengalami hubungan bilateral yang buruk namun cepat atau lambat, hubungan tersebut akan kembali normal.

AS hingga Eropa Longgarkan Kebijakan Moneter, KSSK Sebut Stabilitas Keuangan RI Terjaga

"Berdasarkan pengalaman, cepat atau lambat, hubungan kedua negara akan kembali ke jalur. Penurunan hubungan bilateral ini terjadi akibat adanya hasil yang tidak memuaskan antara Moskow dan Washington," ungkapnya.

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, pergerakan militer negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO ke wilayah perbatasan Rusia semakin dipercepat.

Pas Buat Halloween, Intip 3 Destinasi Wisata Horor yang Punya Sejarah Kelam!

AS sendiri telah mengerahkan pasukan, tank dan artileri ke Polandia. Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter memperkirakan pada Juni 2017, sebanyak 900 personel militer akan ditempatkan di wilayah timur Polandia.

Selain pasukan, AS juga mengerahkan kekuatan pendukung lainnya seperti tank, artileri, dan alat berat lainnya di seluruh wilayah timur Eropa.

Senada, Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon mengaku siap mengirim 800 personel militer ke Estonia, dengan dukungan bantuan dari pasukan Prancis dan Denmark. Pengerahan dimulai pada Mei 2017.

Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas dalam Serangan Israel

Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Komisi Eropa Sebut berkat "Berkurangnya Pengaruh Hizbullah"

Komisi Eropa menyatakan, "Pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah adalah kabar yang sangat menggembirakan" dan berkat berkurangnya pengaruh Hizbullah."

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024