Tatkala Puluhan Pelajar Lebanon 'Serbu' KRI Bung Tomo
- VIVA.co.id/Dispen Armatim TNI-AL
VIVA.co.id – Kehadiran KRI Bung Tomo-357 sebagai bagian dari 'Maritim Task Force UNIFIL' selain untuk menjaga perdamaian di Laut Mediterania, rupanya menumbuhkan rasa penasaran bagi pelajar-pelajar di Lebanon. Hal ini membuat para pelajar ingin melihat lebih dekat bagaimana dan seperti apa kapal tersebut.
Satgas Maritim TNI KONGA XXVIII-I dalam hal ini Prajurit KRI Bung Tomo-357 bekerjasama dengan KBRI Lebanon, memfasilitasi keingintahuan siswa-siswi Phoenix International School Lebanon tentang kehidupan di KRI dengan mengadakan 'open ship'. Kegiatan kali ini dihadiri oleh 33 siswa-siswi setingkat SLTA dengan empat guru pendamping.
"Selamat datang di KRI Bung Tomo-357, saya selaku Komandan KRI merasa bangga bisa menerima dan bertatap muka dengan pelajar Lebanon, manfaatkan waktu kalian di sini dan selamat belajar," kata Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo, melalui keterangan pers, Selasa, 1 November 2016.
Setelah disambut oleh Komandan Satgas, acara dilanjutkan dengan 'tour ship' bagi para pelajar dengan memperkenalkan lebih dekat KRI Bung Tomo-357 sebagai salah satu kapal perang modern dan tercanggih yang dimiliki oleh TNI AL.
Selain 'tour ship', para pelajar disuguhkan dengan penampilan kesenian tradisional Indonesia berupa Tari Teruna Jaya, Tari saman serta Gemu Famire yang ditampilkan secara profesional oleh prajurit KRI Bung Tomo-357.
Iman Faour, pengajar di Phoenix International School, mengatakan bahwa prajurit KRI Bung Tomo-357 adalah prajurit profesional bukan hanya sebagai seorang tentara tapi juga sebagai seorang seniman.
"Kami berharap kegiatan positif ini bisa sering dilaksanakan oleh KRI Bung Tomo-357 bagi pelajar-pelajar di Lebanon. Kegiatan ini akan membuka dan menambah wawasan anak didik kami tentang kehidupan di kapal perang Indonesia, budaya Indonesia serta keramah-tamahan para prajurit KRI Bung Tomo-357," ujarnya.
Terlalu Banyak Kontroversi, Popularitas Netanyahu Menurun di Israel
Sebuah jajak pendapat terbaru di Israel menunjukkan popularitas partai Likud milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terus menurun, di tengah meningkatnya pertentangan d
