Empat ABK WNI Trauma Disandera Perompak Somalia
- REUTERS/Siegfried Modola
VIVA.co.id – Empat anak buah kapal warga Indonesia yang disandera perompak Somalia, Sudirman, Supardi, Elson Pesireron dan Adi Manurung, mengaku amsih trauma dan tidak menyangka bisa kembali ke Tanah Air.
"Sampai sekarang kami masih tidak menyangka ada di Indonesia. Kami masih sangat trauma mengingat 4,5 tahun di bawah penyanderaan. Rasa sakit dan makan-makanan yang tidak layak. Itu semua sudah putus harapan," kata Sudirman, ABK asal Medan, Sumatera Utara, di Gedung Kemlu, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Selain mereka berempat, 22 sandera lainnya berasal dari Taiwan, Filipina, China dan Vietnam. Sudirman mengatakan selama di sana mereka sudah seperti keluarga.
Ia juga mengaku selama disandera dirinya bahkan sudah tak beriman dan tidak pernah sekali pun memanjatkan doa kepada Tuhan karena berada di bawah tekanan.
Sudirman mengatakan kalau para perompak seringkali melakukan tindakan tidak manusiawi kepada para sandera.
"Akhir September lalu ada salah satu ABK (bukan WNI) yang ditembak kakinya tiga kali karena hanya ingin buang air besar. Peluru itu kena kakinya dan akibatnya dia tidak bisa jalan selama beberapa minggu. Kami selaku sesama ABK sempat mogok makan karena ulah tidak manusiawi itu," ujar Sudirman.
Sementara, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, tak lupa menceritakan kisah lugu para sandera tersebut.
"Waktu baru dibebaskan, pertanyaan pertama untuk mereka adalah siapa Presiden Indonesia saat ini," kata Iqbal.
Meski demikian, keempat ABK ini mengaku belum tahu rencana apa yang mereka ingin lakukan ke depan akibat masih dalam keadaan trauma. Namun, mereka sangat bersyukur karena bisa kembali ke pelukan keluarga dalam keadaan sehat.
Â
(ren)