Komentar Trump Soal Islam Tak Mewakili Amerika
- REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA.co.id – Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menjadi sorotan selama masa kampanye atas komentarnya yang melarang umat Muslim masuk ke Amerika. Menurutnya, Islamophobia adalah suatu permasalahan yang harus diatasi.
Menanggapi hal ini, Duta Besar AS untuk isu kebebasan beragama, David Saperstein mengatakan bahwa komentar Trump tak perlu dihiraukan lantaran tidak mewakili citra diri Amerika secara keseluruhan.
"Komentar Trump soal pelarangan Muslim masuk ke Amerika adalah gagasannya secara pribadi. Pada dasarnya, setiap kandidat presiden memiliki hak untuk mengutarakan apapun keinginan dan programnya. Tapi perlu diingat ini hanyalah sebuah gagasan dan tidak menggambarkan Amerika secara utuh," kata Saperstein kepada wartawan di @america, Kamis 27 Oktober 2016.
Sebelumnya pada debat capres AS kedua awal bulan ini, Trunp merasa heran mengapa isu Islamophobia tidak terlalu direspons secara serius oleh Presiden Barack Obama dan Hillary Clinton. Menurutnya, Hillary dan Obama tidak pernah tegas mengucap terorisme Islam radikal. Selain itu, Trump berpendapat, komunitas Muslim AS memikul tanggung jawab komunal, atas terorisme.
"Setiap presiden yang memimpin Amerika memiliki kebijakan berbeda dan pasti memiliki tujuan yang sangat baik, terutama untuk kebijakan luar negeri, dalam hal ini adalah Presiden Obama. Kami di Amerika mengutuk segala sesuatu yang menyebarkan hate speech atau ujaran kebencian," ujar Saperstein.
Meski tak lagi menekankan mengenai pelarangan masuk Muslim ke Amerika, Trump mengatakan pemeriksaan ketat bagi siapapun yang masuk ke Amerika harus diterapkan secara maksimal.
Sebaliknya, Hillary Clinton justru menganggap pernyataan Trump soal larangan Muslim di AS tidak bijak dan sangat berbahaya. Ia sepakat perang terhadap terorisme, namun tidak boleh melarang orang masuk atau tinggal di AS hanya karena agamanya.
(ren)