Unjuk Rasa di Venezuela Tewaskan Satu Polisi
- Reuters/Carlos Eduardo Ramirez
VIVA.co.id – Seorang polisi tewas tertembak dan belasan lainnya luka-luka saat unjuk rasa yang dilakukan oleh oposisi Venezuela berubah menjadi huru hara.
Protes anti Venezuela kembali meningkat eskalasinya. Ribuan orang turun ke jalan di berbagai wilayah Venezuela untuk menentang pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Di negara bagian Miranda, satu polisi tewas dan dua polisi lainnya luka-luka. Gubernur negara bagian Miranda, Henrique Caprilles, yang juga oposisi Maduro mengonfirmasi kasus tersebut. Kepolisian Miranda juga membenarkan, namun mereka taj mengatakan bahwa kematian itu terjadi karena ulah pengunjukrasa.
Demonstrasi besar tersebut pecah setelah proses referendum yang bisa menjatuhkan Nicolas Madura ditangguhkan. Petisi untuk referendum telah ditandatangani oleh lebih dari 1,8 juta warga Venezuela. Lebih dari 400.000 tanda tangan telah divalidasi oleh pihak yang berwenang soal pemilu.
Namun proses tersebut dihentikan pekan lalu, setelah pihak berwenang mengatakan proses penandatanganan itu dinodai oleh kecurangan. Pemimpin oposisi Venezuela memimpin pengambilan keputusan di parlemen untuk mengajukan pengadilan terbuka melawan Maduro, yang menurutnya telah melakukan kecurangan melawan konstitusi.
Sejak kematian Hugo Chavez, Venezuela terus didera gejolak. Nicholas Maduro yang menggantikan Chavez dianggap gagal membuat negara itu keluar dari krisis ekonomi. Aksi penolakan terhadap Maduro terus meluas. Negara itu terjebak pada krisis ekonomi dan krisis pangan. Namun Maduro selalu mengatakan, apa yang terjadi saat ini adalah ulah mereka yang tak menginginkan ia menjadi penguasa.