Afghanistan Diklaim Punya Ladang Opium Seluas 2010 Kilometer
- Reuters/Parwiz
VIVA.co.id – Afghanistan, negara yang terkenal dengan militan Taliban ternyata terus memproduksi Opium. Bahkan selama beberapa tahun terakhir, produksi Opium mereka meningkat hingga 43 persen.
Penambahan tersebut disampaikan oleh The UN Office on Drugs and Crime (UNODC). Diberitakan oleh BBC, 24 Oktober 2016, area yang digunakan untuk bertanam poppy, sumber opium, telah meningkat hingga 10 persen. Kini area tanam sudah mencapai 201.000 ha atau sekitar 2010 kilometer persegi.
Kondisi yang bagus untuk bertanam poppy membuat terjadi peningkatan dalam seluruh produksi.
Afghanistan adalah negara penghasil poppy terbesar di dunia. Opium adalah bahan utama dalam heroin. Bertanam opium di Afghanistan adalah kejahatan. Namun, bagi petani miskin, poppy adalah penghasilan terbesar mereka.
Menurut UNODC, kelompok militan Taliban juga memberlakukan pajak pada petani poppy yang ada dalam wilayah pendudukan mereka. Pajak tersebut digunakan untuk membiayai aktivitas militer mereka.
Direktur Eksekutif UNODC Yury Fedotov mengatakan, pertumbuhan angka tersebut menimbulkan kekhawatiran. Produksi opium dari tanaman poppy biasanya paling banyak digunakan untuk obat penghilang rasa sakit yang ampuh, salah satunya adalah morfin. Namun kebanyakan negara memproduksi sendiri tanaman poppy untuk digunakan secara medis. Dan produksi opium di Afghanistan digolongkan sebagai perdagangan ilegal.
Pemerintah Afghanistan juga secara resmi melarang tanaman poppy, namun pada kenyataannya tanaman tersebut tetap tersebar luas di seluruh wilayah di Afghanistan.