Pangeran Nyentrik ini Pewaris Tahta Raja Thailand
- REUTERS/Athit Perawongmetha/Files
VIVA.co.id – Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, wafat pada Kamis pekan lalu. Pemerintah Thailand menetapkan masa berkabung hingga satu tahun. Calon penggantinya adalah Pangeran Maha Vajiralongkorn. Namun sepak terjang pewaris tahta itu kerap membuat publik melongo.
Pada Mei lalu, Putra Mahkota sempat dipotret tengah berada di sebuah landasan pacu di Bandara Munich, Jerman. Ia tampil mengenakan pakaian minim, tank-top putih, dengan tato palsu yang menutupi punggung, dada, serta lengannya, Putra Mahkota Thailand itu terlihat sedang mengambil seekor pudel putih dari seorang perempuan berpakaian minim yang berdiri disebelahnya. Perempuan tersebut belakangan diketahui bernama Suthida Nui, seorang pramugari yang diyakini sebagai kekasih gelapnya.
Berbeda dengan sang ayah yang memiliki satu istri dan pernikahan langgeng selama 66 tahun, sang pangeran justru diketahui telah menikah sebanyak tiga kali. Pada tahun 1982 silam saat melakukan perjalanan ke Amerika, ibundanya sendiri yakni Ratu Sirikit bahkan menyebut anaknya "mata keranjang." "Anakku itu seperti Don Juan. Dia adalah murid yang baik, anak yang baik. Banyak perempuan tertarik dengannya, dia pun banyak terlibat dengan perempuan," kata Ratu seperti dikutip Daily Mail.
Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn pertama kali menikah dengan Soamsawali Kitiyakara pada bulan Januari 1977. Pasangan ini memiliki anak perempuan. Namun pernikahan itu berjalan singkat. Sembilan bulan setelah putrinya lahir, sang pangeran ternyata memiliki anak dengan aktris Yuvadhida Polpraserth. Keduanya memiliki empat orang anak.
Pangeran bercerai dengan Kitiyakara pada tahun 1993. Tiga tahun kemudiannya, hubungannya dengan Polpraserth juga kandas saat ia melarikan diri ke Inggris pada tahun 1996.
Pada tahun 2001, ia menikahi istri ketiganya yakni Srirasmi Suwadee. Srirasmi disebut sebagai wanita yang sangat sederhana dan sabar. Dalam sebuah wawancara di tahun 2002, ia memuji istrinya itu. "Dia menjalani kehidupan yang sederhana. Dia membawa kehangatan kepada keluarga dan membuat rumah terasa nyaman," kata pangeran.
Tahun 2007 lalu, sebuah video tentang Putera Mahkota dan istrinya sempat menjadi viral. Dalam video itu terlihat pangeran dan istrinya tengah merayakan ulang tahun pudel peliharaan mereka, di Royal Palace di Bangkok. Putri Srirasmi, yang juga mantan pelayan, tampak menyanyikan lagu selamat ulang tahun, sambil berlutut dan makan dari mangkuk anjing peliharannya. Dari video itu, terlihat jelas Putri Srirasmi hanya mengenakan pakaian dalam g-string, sedangkan bagian atas dibiarkan polos tanpa penutup. Pasangan itu memiliki seorang putra, namun pernikahan mereka runtuh pada akhir tahun 2014.
Pejabat Thailand, bahkan Raja Bhumibol sendiri pernah menyatakan keprihatinan tentang kemampuan Pangeran untuk memerintah menyusul serangkaian skandal. Padahal upaya untuk mempersiapkan pangeran menjadi pewaris tahta telah dimulai sejak ia remaja. Misalnya mengirimkan Putera Mahkota ke sekolah asrama di Inggris saat ia berusia 14 tahun.
Andrew MacGregor Marshall, seorang wartawan yang telah meliput keluarga kerajaan selama beberapa tahun bahkan mengatakan bahwa Putra Mahkota adalah kekecewaan besar untuk Raja. "Untuk mengatasinya, Raja kerap membatasi pemberian uang untuk Pangeran supaya dia bisa menghentikan kebiasaannya yang gemar berpesta. Dia bahkan mengatakan jika sang Pangeran tak kunjung berubah, Raja akan memberikan tahta kepada putrinya, Putri Sirindhorn," kata Marshall.
Meskipun memiliki sederet penghargaan militer seperti Knight of the Ancient dan Auspicious Order of the Nine Gems, pangeran yang kini berusia 64 tahun itu sempat mengaku kepada pewawancara bahwa ia tak bisa mengikat tali sepatunya sendiri hingga usia 12 tahun.Menurutnya, itu terjadi karena pegawai istana selalu melakukan apapun untuknya. "Orang tua saya membesarkan seperti anak normal lainnya. Namun di sekitar saya terlalu banyak orang yang memberikan pertolongan," katanya.
Thailand telah menyatakan masa berkabung selama satu tahun setelah Raja Bhumibol, raja terlama yang memerintah di dunia, meninggal pada usia 88 tahun di Rumah Sakit Siriraj, Bangkok.
Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha mengatakan bahwa Pangeran Maha sebagai putra mahkota telah menyatakan kesedihan dan dukacita atas meninggalnya Raja. Setelah waktu yang tepat, Pangeran akan melanjutkan tugasnya sebagai pewaris tahta. "Dalam hal tugas kerajaan, ia (Pangeran Maha) sebagai putra mahkota akan melakukan tugasnya. Dia berharap semua orang mengerti dan tidak membuat keadaan kacau," kata PM Prayuth.
(ren)