Ekuador Tutup Akses Dunia Maya Pemilik WikiLeaks
- REUTERS/Suzanne Plunkett/Files
VIVA.co.id – Media massa internasional WikiLeaks menyebutkan bahwa jaringan internet pendiri sekaligus juru bicara, Julian Assange, telah ditutup secara sepihak oleh pemerintah Ekuador.
Hal ini berkaitan dengan perilisan dokumen sensitif oleh WikiLeaks, yang diduga milik pemerintah Amerika Serikat.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa Ekuador telah memotong akses internet Assange pada Sabtu sore waktu setempat, dan sesaat setelah penerbitan pidato (Hillary) Clinton soal Goldman Sachs," tulis pernyataan WikiLeaks, dikutip dari Reuters, Selasa, 18 Oktober 2016.
Assange sendiri telah tinggal dan bekerja di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, sejak Juni 2012. Ia diberikan suaka setelah Pengadilan Inggris memerintahkan ekstradisi ke Swedia, terkait kasus pelecehan seksual yang melibatkan dua staf perempuan WikiLeaks.
"Kami akan segera melakukan rencana darurat yang tepat dalam waktu dekat," tulis situs media internasional yang berbasis di Swedia tersebut.
Terkait hal ini, pemerintah Ekuador belum memberikan komentar secara langsung atas pemutusan akses internet Assange. Namun, Menteri Luar Negeri Ekuador, Guillaume Long, memastikan bahwa pria berusia 45 tahun itu saat ini berada di bawah perlindungan pemerintahnya.
Seperti diketahui, selama dua minggu terakhir, pejabat Partai Demokrat dan lembaga pemerintah AS telah menuduh pemerintah Rusia menjadi dalang serangan siber terhadap partai itu menjelang pilpres 8 November.
WikiLeaks merupakan salah satu outlet internet paling menonjol, yang mengirim dan membocorkan materi pembajakan Partai Demokrat.
Selain menolak mengungkap sumber yang dimiliki WikiLeaks, Assange menyangkal memiliki hubungan dengan peretas Rusia. (ase)