Irak Umumkan Operasi Perebutan Kota Mosul dari ISIS
- REUTERS/Alaa Al-Marjani
VIVA.co.id – Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, telah mengumumkan dimulainya serangan besar untuk merebut kembali Mosul dari cengkeraman Kelompok Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam, atau yang dikenal dengan ISIS.
Mosul merupakan kota terbesar kedua di Irak dan kota terakhir yang masih berada di bawah kontrol ISIS, setelah serangkaian operasi militer pemerintah yang berupaya untuk merampas wilayah-wilayah dari ISIS sejak tahun 2014.
"Saatnya telah datang dan kemenangan besar sudah dekat," kata Abadi dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah setempat, dikutip dari Al Jazeera, Senin 17 Oktober 2016.
Langkah untuk merebut kembali kota Mosul dari ISIS muncul setelah pasukan militer, yang didukung oleh kelompok bersenjata dan koalisi udara pimpinan AS, berhasil merebut kembali banyak wilayah dari pejuang ISIS di tahun 2014 dan 2015.
"Kami bangga bisa menjadi bagian dari operasi bersejarah ini," ujar Brett McGurk, utusan AS untuk koalisi melawan ISIS, melalui akunnya di twitter.
Menurut informasi, saat ini masih ada sekitar satu juta orang yang hidup di bawah kendali ISIS. Persiapan untuk merebut Mosul juga telah dilakukan dalam beberapa waktu sebelumnya, di mana pasukan militer telah mengepung kota tersebut.
Menjelang operasi ini, pesawat Irak juga telah menjatuhkan puluhan ribu selebaran pada awal pekan, yang berisi informasi dan petunjuk keselamatan bagi warga Mosul yang masih terkepung.
Selama dua tahun terakhir, militer Irak telah berjuang untuk mendapatkan kembali kontrol atas sebagian besar wilayah yang jatuh ke genggaman ISIS. Pertempuran ini pun telah menyebabkan lebih dari tiga juta warga Irak meninggal, dan diperkirakan 10 juta lainnya membutuhkan bantuan kemanusiaan.
PBB bahkan menyebut krisis di negara ini sebagai salah satu yang terburuk di dunia.
(ren)