Korea Selatan Panggil Dubes China
- Reuters/Nguyen Minh/Files
VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memanggil Duta Besar China, Qiu Guohong, untuk dimintai penjelasan mengenai tabrakan kapal kedua negara di lepas pantai barat negeri itu.
Melansir situs Reuters, Selasa, 11 Oktober 2016, Seoul melakukan protes keras tabrakan disengaja yang dilakukan kapal nelayan China dengan kapal patroli penjaga pantai Korea Selatan, pekan lalu.
Pascatabrakan, kapal penjaga pantai kemudian terbalik dan tenggelam. Beruntung, tidak ada korban tewas maupun terluka yang dilaporkan dari insiden tersebut.
Insiden menunjukkan perselisihan 'illegal fishing' yang membuat hubungan dua negara menjadi terganggu.
Kementerian Keamanan Publik Korea Selatan, yang bertugas mengawasi pesisir pantai, mengatakan, penyebab salah satu kapal patrolinya tenggelam lantaran berusaha untuk memberhentikan sekelompok kapal nelayan China yang mencoba kabur.
Menurut Seoul, kapal nelayan telah melakukan aktivitas ilegal yang mengambil hasil laut di wilayah Korea Selatan. "Karena ketahuan, mereka (kapal nelayan China) lalu menabrak kapal patroli kami supaya tidak ditangkap," kata sumber anonim di Kementerian Keamanan Publik Korea Selatan.
Tak pelak, seluruh kapal nelayan Cina itu berhasil melarikan diri. Sementara itu, Guohong tidak berkomentar kepada wartawan saat ia keluar dari Kemlu Korea Selatan.
Di tempat terpisah, Departemen Keselamatan Publik dan Keamanan China mengaku sedang menyelidiki insiden tabrakan itu dengan mengidentifikasi kapal nelayan yang telah menabrak atas permintaan pemerintah Korea Selatan.
Insiden ini kerap berulang kali terjadi. Pada September lalu, tiga nelayan China tewas dalam kebakaran yang terjadi di kapal nelayan mereka ketika personel penjaga pantai Korea Selatan mencoba untuk menangkap mereka.
Ketiga nelayan China yang sedang bersembunyi ini berusaha melawan aparat dengan melemparkan granat kejut ke arah mereka, namun tidak berhasil.