Wilayahnya Berkurang, ISIS Kian Tersudut
- channelnewsasia.com
VIVA.co.id – Kelompok militan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) dilaporkan telah kehilangan lebih dari seperempat wilayah yang pernah mereka rebut. Kini, mereka kian tersudut dan terancam makin banyak wilayahnya yang hilang.
Berdasarkan laporan IHS Conflict Monitor, lembaga pengkajian keamanan dan pertahanan, menyebut wilayah ISIS menyusut sebesar 28 persen sejak mereka menguasai wilayah terluas pada Januari 2015.
Kepala Pemantauan Konflik dan Analis Senior IHS, Columb Strack, mengatakan, dalam tiga kuartal pertama tahun ini, wilayah ISIS menyusut dari 78 ribu kilometer persegi menjadi 65.500 kilometer persegi.
"Luas ini setara dengan wilayah Sri Lanka," katanya, seperti dikutip situs BBC, Minggu, 9 Oktober 2016.
Kendati demikian, Starck menjelaskan, pada tiga bulan terakhir ini laju penyusutan mengalami perlambatan.
"Mereka (ISIS) hanya kehilangan wilayah sekitar 2.800 meter persegi sejak Juli 2016," paparnya.
Menurut dia, turunnya tingkat penyusutan berbanding lurus dengan turunnya frekuensi serangan udara militer Rusia terhadap sasaran-sasaran kelompok militan tersebut.
Awal tahun misalnya, Strack mengungkapkan jika serangan terhadap ISIS oleh Rusia 'hanya' 26 persen saja. Angka ini menurun menjadi 17 persen pada musim panas lalu.
Meski intensitas serangan menurun, namun pukulan yang dialami ISIS tetap berat. Strack bilang kalau saat ini ISIS terdesak hingga 10 kilometer dari perbatasan Turki.
Sementara Pangkalan Angkatan Udara Qayyarah berhasil direbut kembali pasukan Irak, serta kota Manbij di Suriah, juga berhasil direbut pasukan Kurdi.
"Kerugian teritorial ISIS sejak Juli relatif kecil dalam skala. Tapi secara stretegis hal ini belum pernah terjadi sebelumnya," jelas Strack.
Tak hanya kehilangan wilayah, ISIS juga kehilangan sumber mata pencaharian. Mereka tengah berputar otak supaya keuangan mereka tidak habis.
Setelah kilang minyak mereka 'dirampas' pasukan koalisi internasional, kini mereka berbisnis perdagangan organ tubuh manusia di Provinsi Nineveh, Irak.
ISIS diketahui telah mencuri sekitar 23 organ tubuh manusia dari pasien, baik yang telah meninggal maupun terluka, dari Rumah Sakit Niniwe untuk dijual kembali setelah kehilangan 80 persen sumber pendanaannya dari ladang minyak.
Unit medis khusus dari ISIS telah mencuri 23 organ tubuh manusia di Rumah Sakit Niniwe. Mereka mencuri jantung, ginjal, dan bahkan usus, untuk kemudian dipindahkan ke rumah sakit di bawah kontrol ketat yang terletak di pinggir kota.
(ren)