Rusia Bantah Jadi Penyebab Jatuhnya Pesawat MH17
- REUTERS/Michael Kooren
VIVA.co.id – Rusia membantah pernyataan Tim Investigasi Internasional yang menyelidiki peristiwa jatuhnya Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina pada 2014 lalu.Tim ini menyimpulkan bahwa pesawat tersebut jatuh karena ditembak rudal Buk milik Rusia.
Menanggapi hal ini, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin dengan tegas membantah hal tersebut. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
"Tuduhan yang disimpulkan oleh tim investigasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Berdasarkan pengamatan kami, tidak ada sistem pertahanan udara Rusia yang melanggar perbatasan Ukraina, termasuk Buk," kata Dubes Galuzin kepada wartawan di Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016.
Sebelumnya pada pekan lalu, tim penyelidik yang dipimpin Belanda ini menyimpulkan bahwa penerbangan MH17 ditembak oleh rudal Buk seri 9M83, yang berasal dari wilayah Federasi Rusia. Peristiwa naas ini menewaskan setidaknya 298 orang penumpang. Berdasarkan hasil investigasi tersebut disebutkan bahwa rudal Buk ditembak dari wilayah yang dikuasai pemberontak di sebuah lapangan dekat Desa Pervomaiskiy, di Ukraina timur.
"Data yang disajikan kelompok investigasi tersebut diambil dari dua sumber. Oleh karena itu, objektivitas data dan kesimpulan yang dibuat atas data tersebut sangat diragukan. Kami menginginkan adanya investigasi secara maksimal, agar dapat diketahui siapa pihak yang bertanggungjawab atas hal ini," ujarnya.
Sementara itu di sisi lain, tim investigasi Belanda mengatakan bahwa ada saksi yang mendengar ada suara keras seperti lepasan tembakan. Lalu, disusul suara seperti rudal terbang sebelum terlihat asap yang mengepul di udara. MH17 jatuh sekitar 25 kilometer dari tempat rudal dilepaskan sekitar pukul 04.20 pagi waktu setempat.