Taliban Ungkap Aib AS di Afghanistan
- REUTERS/ Omar Sobhani
VIVA.co.id – Kelompok militan Taliban ternyata juga memantau debat perdana calon Presiden Amerika Serikat di televisi melalui sebuah lokasi rahasia di Afghanistan.
Kendati demikian, menurut Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, seperti dikutip Reuters, Jumat, 30 September 2016, pihaknya tidak mendengar satu kata pun tentang situasi dan kondisi Afghanistan, baik dari Hillary Clinton maupun Donald Trump.
Bahkan, Mujahid mengaku kecewa dengan penampilan Donald Trump yang mereka sebut tidak serius.
"Yang terpenting bagi kami adalah Presiden AS berikutnya belajar dari kesalahan pendahulunya. Mengapa mereka sangat dibenci di seluruh dunia? Itu karena kebijakan mereka yang agresif. Mereka menyerang negara lain dan membunuh warga tidak berdosa demi kepentingan mereka," ungkap dia.
Mujahid mengatakan, AS sudah menghabiskan uang miliaran dolar dalam kurun waktu 15 tahun untuk sesuatu yang sia-sia tanpa bisa mengalahkan kelompok bentukan Osama Bin Laden itu.
Menurutnya, ada dua pilihan bagi Presiden AS berikutnya. Terus-menerus menghamburkan uang dan mengorbankan nyawa manusia dengan menjajah Afghanistan atau membiarkan rakyat Afghanistan menentukan nasibnya sendiri.
"Kalau presiden yang baru tidak mengubah kebijakannya, kami akan terus melakukan perlawanan bersenjata sampai mereka diusir dari Afghanistan," katanya, seraya memberi ancaman.
Seperti diketahui, AS selama ini terlibat dalam perang terpanjang di Afghanistan pascaperistiwa serangan 11 September 2001.
Tahun ini, Presiden Barack Hussein Obama memutuskan akan menarik mundur separuh tentara AS di Afghanistan, dan hanya mempertahankan 8.400 personel hingga akhir masa jabatannya. (ase)