Rusia Disalahkan Atas Jatuhnya Pesawat Malaysia
- REUTERS/Michael Kooren
VIVA.co.id – Tim investigasi internasional yang menyelidiki jatuhnya Maskapai Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina Timur pada 17 Juli 2014, menyatakan, pesawat jatuh akibat ditembak rudal Buk buatan Rusia.
"Berdasarkan penyelidikan pidana, kami menyimpulkan bahwa penerbangan MH17 ditembak jatuh oleh rudak Buk seri 9M83 yang berasal dari wilayah Federasi Rusia," ketua tim penyelidik dari Kepolisian Belanda, Wilbert Paulissen, melalui situs BBC, Kamis, 29 September 2016.
Tim penyelidik yang dipimpin Belanda ini terdiri dari penyelidik dari Australia, Belgia, Malaysia dan Ukraina. Dipilihnya Belanda lantaran mayoritas korban berasal dari negeri Kincir Angin tersebut.
Paulissen mengatakan, mereka menemukan rudal Buk bertanggung jawab atas kecelakaan yang menewaskan 298 orang tersebut, yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak di sebuah lapangan dekat dengan Desa Pervomaiskiy, kawasan yang dikuasai pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada saksi yang melaporkan telah mendengar suara ledakan keras seperti sedang melepaskan tembakan.
Lalu, disusul suara seperti rudal terbang sebelum terlihat asap yang mengepul di udara. Paulissen mengatakan MH17 jatuh sekitar 25 kilometer dari tempat rudal dilepaskan sekitar pukul 04.20 pagi waktu setempat.
Data satelit yang ditunjukkan oleh Badan Antariksa Eropa (European Space Agency) menegaskan tempat peluncuran tersebut. Sementara, Rusia menolak hasil penyelidikan tim investigasi tersebut.
"Tentu saja ini pernyataan provokatif. Tidak ada kaitannya dengan penyelidikan tragedi yang merenggut nyawa begitu banyak orang," kata Leonid Slutsky, Kepala Komite Parlemen untuk Persemakmuran Negara-negara Merdeka Rusia.
Menurut Slutsky, kesimpulan ini bermaksud untuk menjatuhkan citra Rusia di politik internasional.