Remaja Tembak Mati Ayahnya dan Lukai Dua Siswa SD
- Pixabay
VIVA.co.id – Seorang remaja menembak mati ayahnya, lalu melukai dua anak dan satu guru mereka. Aksinya terhenti setelah ia berhasil dilumpuhkan oleh seorang petugas pemadam kebakaran.
Diberitakan oleh Reuters, Kamis, 29 Maret 2016, tersangka yang baru berusia 14 tahun kini berada dalam tahanan polisi. Ia dituduh menembak mati ayahnya, Jeffrey DeWitt Osborne, yang berusia 47 tahun.
Setelah menembak ayahnya, anak tersebut lalu mengendarai truk hingga 3,2 kilometer dan berhenti di Sekolah Dasar Townville. Mobilnya terhenti setelah menembak pagar.
Remaja yang tak disebutkan namanya itu lalu mulai menembaki anak-anak yang berada di halaman sekolah tersebut. Dua anak dan satu guru terluka. Sementara anak-anak lain berlindung di dalam gedung sekolah. Saat penembakan itu terjadi sekolah dipenuhi oleh 280 anak.
Aksi remaja ini mendapat perlawanan dari seorang relawan pemadam kebakaran. Ia balas menembaki remaja tersebut dan berhasil melumpuhkannya. Polisi datang sekitar tujuh menit kemudian dan menahan remaja tersebut.
"Dia tak pernah memasuki gedung," ujar Kepala Polisi Anderson County Keith Smith kepada wartawa.
Ia menambahkan, hingga saat ini polisi belum bisa memastikan mengapa remaja tersebut menembak mati ayahnya dan melakukan teror di sekolah.
Sekolah-sekolah di Amerika sering kali menjadi sasaran penembakan brutal yang dilakukan oleh pelaku tunggal.
Aksi penembakan di sekolah yang paling fatal terjadi tahun 2012 di Sandy Hook Elementary School di Newtown, Connecticut. Saat itu 20 anak dan enam guru tewas akibat aksi penembakan brutal yang dilakukan oleh seorang pria.
Presiden Barack Obama berulangkali meminta agar hukum pembelian senjata diperketat. Namun kongres berulangkali menolaknya. Sejak itu isu untuk mengetatkan penjualan senjata terus dilakukan, namun hingga sekarang belum ada perubahan. (ase)
