Paus: Kita Bisa Membunuh Menggunakan 'Lidah'

Paus Francis
Sumber :
  • www.radiovaticana.va

VIVA.co.id – Pemimpin tertinggi umat Katolik Paus Francis menyatakan keberatannya pada jurnalime yang berdasarkan gosip dan desas desus. Menurutnya, jurnalisme seperti itu adalah bagian dari terorisme.

Paus Fransiskus Desak Para Pemimpin Dunia untuk Hapus Utang Negara-Negara Miskin

Pernyataan tersebut disampaikan Paus saat menyampaikan pidatonya dihadapan pemimpin Serikat Jurnalis Italia. Paus juga mengatakan, media yang menyebarkan ketakutan dan stereotip terhadap imigran adalah media yang destruktif. Menurutnya, seorang reporter harusnya rela pergi sejauh mungkin untuk menemukan kebenaran, terutama di masa pemberitaan yang serba cepat ini.

"Menyebarkan desas desus adalah sebuah contoh tindak terorisme, bagaimana anda bisa membunuh seseorang menggunakan lidah anda," ujarnya, seperti diberitakan oleh Reuters, 24 September 2016. "Ini sudah sangat nyata bagi seorang jurnalis, karena suara mereka bisa menjangkau setiap orang dan ini adalah sebuah senjata yang sangat kuat," katanya menambahkan.

Pesan Natal Paus Fransiskus Singgung Ukraina dan Masyarakat yang Kelaparan di Gaza

Paus Fransis, yang selalu mempertahankan dan memperjuangkan hak-hak imigran dan pengungsi, mengatakan jurnalisme sebaiknya tidak digunakan sebagai senjata untuk menghancurkan seseorang, bahkan publik.

Tahun lalu, Libero, sebuah media milik kelompok sayap kanan di Italia menulis judul yang sangat tendensius saat terjadi serangan Paris. Mereka menulis, "Islam Bajingan," sebagai judul yang dipasang di halaman muka.

Paus Fransiskus: Saya Memikirkan Gaza ... Betapa Kejamnya

Media sayap kanan lainnya Il Giornale, menulis judul yang sangat mendiskreditkan Islam saat gelombang pengungsi memasuki Eropa. Mereka menulis judul, "ISIS is coming Lets arm oursleves.” Judul ini dianggap menimbulkan keresahan dan menghasut kebencian.

Presiden AS Joe Biden berpidato sangat emosional di momen perpisahan.

Sepaham dengan Paus Fransiskus, Biden Hapus Kuba dari Daftar "Negara Pendukung Terorisme"

Joe Biden memutuskan mencabut negara Kuba dari daftar "negara pendukung terorisme" menyusul serangkaian kebijakan yang dikoordinasikan dengan Gereja Katolik.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2025