Tersangka Bom New York Ditangkap
- Reuters/FBI
VIVA.co.id – Pria yang diduga pelaku ledakan di Manhattan, New York, Sabtu lalu, 17 September 2016, dan bom di New Jersey, Senin 19 September 2016, Ahmad Khan Rahami telah ditangkap pada Senin waktu setempat. Penangkapan tersebut berlangsung dramatis, di mana Rahami terluka dalam adu tembak dengan polisi.
Dilansir dari New York Times, penangkapan dilakukan di sebuah jalan di Linden New Jersey. Saat itu, hujan sedang mengguyur kawasan tersebut dan polisi telah mengirim peringatan melalui telepon genggam kepada jutaan warga sekitar, mengatakan agar mereka waspada dan melapor jika melihat sosok pria seperti Rahami.
Foto pria berdarah Afghanistan itu sebelumnya telah dirilis ke publik oleh FBI. Pria berusia 28 tahun itu disebut FBI bersenjata dan berbahaya.
Menurut pihak berwajib, proses penangkapan dimulai pada sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat, ketika seorang warga melihat Rahami sedang tidur di depan pintu sebuah bar.
Kapten James Sarnicki dari Departemen Polisi Linden mengatakan, salah satu anggota polisi lantas mendekati tersangka, dan ketika ia membangunkannya, ia melihat tersangka memiliki janggut yang mirip dengan foto pria di poster yang dirilis FBI.
Anggota polisi itu pun meminta Rahami mengangkat tangan, namun Rahami malah mengeluarkan pistol. Rahami pun menembak polisi itu di bagian perut. Beruntung peluru tak menembus rompi anti pelurunya.
"Polisi membalas menembaknya," ujar Sarnicki.
Namun, Rahami mencoba kabur dan justru menembaki sejumlah kendaraan yang lewat di sekitarnya.
Anggota polisi lainnya pun turut membantu dalam baku tembak tersebut. Rahami dilaporkan tertembak beberapa kali. Setidaknya, satu anggota polisi terluka dalam baku tembak ini.
Beberapa saksi mata melihat Rahami ditangkap di pinggir jalan, dengan tangan diborgol di belakang punggungnya. Sejumlah polisi berada di sekitarnya sambil menodongkan senjata.
Darah juga mengalir dari luka di bagian pundaknya dan wajah Rahami juga dilaporkan terciprat darahnya sendiri. Ia lantas digiring polisi dan dibawa oleh mobil ambulans.
"Banyak, banyak sekali baku tembak," ujar seorang saksi mata. (asp)