Janji Obama di Depan Suu Kyi: Mau Cabut Semua Sanksi

Presiden AS Barack Obama bertemu Aung San Suu Kyi
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, berjanji untuk menghapus semua sanksi terhadap Myanmar. Pengumuman ini dikeluarkan usai pertemuan Obama dengan Penasehat Negara merangkap Menteri Luar Negeri Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi Sakit, Junta Myanmar Tolak Permintaan Dokter dari Luar

"Atas berbagai kemajuan yang diraih Myanmar dalam beberapa bulan terakhir, Amerika siap mencabut sanksi setelah beberapa dekade diberlakukan," kata Obama seperti dilansir dari situs New York Times, Kamis, 15 September 2016.

Ia juga menilai ini adalah langkah yang benar untuk dilakukan, dan memastikan bahwa rakyat Myanmar melihat manfaat dari pemerintahan baru Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi Dapat Grasi dari Junta Myanmar

Suu Kyi sendiri menyambut baik keputusan Obama tersebut. Hubungan AS dan Myanmar dianggapnya telah mengalami perbaikan setelah pemerintah junta mundur dan negara ini mulai berdemokrasi.

"Waktunya telah tiba untuk menghapus seluruh sanksi yang merugikan perekonomian kami," ujarnya.

Junta Myanmar Ampuni 5 Kesalahan Aung San Suu Kyi

Kendati demikian, kebijakan ini justru dikritik oleh beberapa kelompok hak asasi manusia, yang mengkhawatirkan bahwa pencabutan sanksi terlalu dini.

Pencabutan sanksi tersebut dianggap tak sebanding dengan lambannya perubahan politik di Myanmar, di mana militer masih menguasai sebagian besar kursi parlemen dan beberapa posisi penting di pemerintahan.

Akan tetapi, masih belum jelas kapan tepatnya sanksi yang tersisa akan diangkat oleh Paman Sam.

Sebelumnya dalam surat yang diberikan ke Kongres, Obama mengatakan akan kembali menerapkan pembebasan tarif bea AS bagi negara-negara miskin, termasuk Myanmar.

Sejak dua dekade lalu, kebijakan ini dihentikan lantaran pemerintah Junta Militer Myanmar melakukan pelanggaran HAM.

 

(ren)

Aung San Suu Kyi salam tiga jari bentuk protes pada kudeta militer.

Kekejaman Junta Militer Myanmar, Aung San Suu Kyi Tak Dikasih Makan dan Ditelantarkan Saat Sakit

Junta militer Myanmar diduga dengan sengaja membahayakan nyawa tokoh demokrasi yang dipenjara, Aung San Suu Kyi, pada hari Kamis, 14 September 2023.

img_title
VIVA.co.id
15 September 2023