Enam Tahun, Uni Eropa 'Guyur' ASEAN Rp3 Triliun
- EU-ASEAN 2016
VIVA.co.id – Uni Eropa menyatakan komitmen dan kerja sama pembangunan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Hal ini dibuktikan melalui peluncuran edisi perdana laporan tahunan kerja sama pembangunan UE-ASEAN, yang terangkum dalam 'Blue Book 2016'.
Laporan pembangunan ini, khusus menyoroti berbagai contoh kerja sama sukses organisasi kedua kawasan tersebut.
Nilai pendanaan Uni Eropa untuk program kerja sama pembangunan periode 2014-2020, telah mencapai 196 juta euro (sekitar Rp3 triliun). Jumlah ini pun di luar kerja sama bilateral antara Uni Eropa dengan 11 negara anggota ASEAN.
"ASEAN dan Uni Eropa mempunyai visi yang sama untuk membangun dan meningkatkan kerja sama di kawasan. ASEAN juga merupakan salah satu organisasi regional yang memiliki pertumbuhan ekonomi signifikan," kata Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Francisco Fontan, di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu 14 September 2016.
Dubes Fontan menilai bahwa banyak hal yang telah diraih antara negara-negara anggota, baik ASEAN maupun Uni Eropa.
Salah satunya adalah di bidang keamanan, pertanian, pemberian beasiswa pendidikan, serta aviasi, atau penerbangan.
Ia menegaskan, ASEAN tak hanya memiliki potensi besar, tetapi juga memberikan hasil yang nyata. Dubes Fontan lalu memberi contoh, Uni Eropa merupakan pendonor terbesar dunia pada tahun lalu, di mana berkontribusi sebesar 68 miliar euro (sekitar Rp1.020 triliun).
"Kami sangat percaya diri dan sudah memberi bukti nyata, kalau program Uni Eropa dan ASEAN dapat menghasilkan keuntungan bersama. Uni Eropa secara signifikan terus menambah dana kerja sama pembangunan dalam rangka mendukung agenda integrasi regional ASEAN semenjak tahun 2015," papar Dubes Fontan. (asp)