Masjid di AS Dibakar Saat Idul Adha
- St. Lucie County Sheriff's Office/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Islamic Center of Fort Pierce yang berlokasi di Florida, Amerika Serikat, mengalami serangan tepat saat perayaan Hari Raya Idul Adha, Senin, 12 September 2016.
Melansir situs Reuters, Selasa, 13 September 2016, masjid tersebut diserang dengan cara dibakar. Peristiwa itu terjadi pada pukul 00.30 dini hari waktu setempat.
Berdasarkan pengamatan dari video surveillance menunjukkan bahwa seorang tersangka pria kulit putih atau Hispanik tengah mengendarai motor gede Harley Davidson mendekati masjid.
Tersangka kemudian turun dari motor dan langsung melempar botol cair yang ujungnya disumbat, seperti kertas yang sudah disulut api.
"Segera setelah tersangka melempar botol lalu terjadi letupan api. Dia langsung melarikan diri," kata Sheriff St. Lucie, David Thompson.
Kendati demikian, Thompson melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam insiden tersebut.
Sementara itu, aparat kepolisian St. Lucie sedang menyelidiki motif dari pembakaran itu, yang menurutnya, merupakan kejahatan rasial.
"Kami harus berhati-hati dalam menyelidiki dan memutuskan apa motif dari serangan ini. Apakah ada kaitannya dengan peringatan 15 tahun serangan 11 September atau Idul Adha," ungkapnya.
Sedangkan Council on American-Islamic Relations di Florida, menyebut motif serangan karena tindakan kebencian. Presiden Kelompok Sipil Amerika Serikat, Ahmed Bedier juga menyerukan pihak berwenang untuk menyelidiki hal itu sebagai kejahatan kebencian.
Omar Mateen, pelaku penembakan di klub malam Orlando, Juni 2016 (Reuters.com)
"Insiden mengerikan terjadi pada pagi hari di saat Idul Adha. Tapi komunitas kami lebih besar dari bangunan Islamic Center. Kami lebih kuat," ujar Bedier.
Sebelumnya, pada Juni lalu, sekelompok geng motor mengitari Islamic Center dan berteriak seraya mengancam seluruh jemaah. Satu bulan kemudian, seorang pria Muslim dipukuli oleh orang tak dikenal tepat di luar masjid.
Seperti diketahui, Islamic Center of Fort Pierce merupakan tempat Omar Mateen, pelaku penembakan massal mematikan dalam sejarah AS di klub Pulse Orlando, beribadah.
Mateen, yang juga berikrar setia kepada ISIS ini, akhirnya dibunuh oleh aparat penegak hukum setelah membunuh 49 orang dan melukai 53 lainnya, pada Juni. (ase)