Obama: Saya Sangat Mengutuk Uji Coba Nuklir Korea Utara
- REUTERS/Jonathan Ernst
VIVA.co.id – Tindakan Korea Utara yang diduga melakukan uji coba nuklir untuk kelima kalinya membuat marah sejumlah pemimpin dunia. AS, Jepang, dan Korea Selatan sepakat untuk menerapkan sanksi baru kepada Korea Utara.
"Sanksi itu akan diberikan sebagai konsekuensi atas tindakan yang melanggar hukum dan berbahaya," demikian pernyataan ketiga negara tersebut.
Diberitakan oleh Voa, Sabtu, 9 September 2016, Presiden Obama bahkan menyebut tindakan Korea Utara sebagai ancaman genting bagi keamanan regional dan perdamaian, serta stabilitas internasional.
Obama mengatakan, tindakan Korea Utara sebagai tindakan yang bisa menggoyahkan stabilisasi dan bersifat provokasi.
"Usaha yang terus menerus untuk memperoleh senjata nuklir dan kemampuan menggunakan misil balistik ini bisa mengucilkan dan memiskinkan rakyat," demikian pernyataan Obama yang dilansir oleh Gedung Putih.
Peluncuran nuklir yang dilakukan Korea Utara juga membuat PBB segera melakukan konsultasi tertutup pada Jumat sore. "Saya sangat mengutuk uji coba nuklir yang dilakukan oleh Republik Demokratik Korea Utara. Ini adalah satu lagi pelanggaran secara nyata resolusi Dewan Keamanan PBB," ujarnya.
Saat peluncuran dilakukan oleh Korea Utara, Presiden Barack Obama sedang terbang kembali menuju Washington setelah lawatannya ke Asia.
Obama mengaku sudah bicara dengan PM Jepang Shinzo Abe dan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. Mengomentari kelakukan Korea Utara, Obama menegaskan tekad Amerika untuk membela sekutu-sekutunya di Asia Timur dengan penggunaan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan untuk menangkis kemungkinan serangan rudal balistik. (ase)