Duterte Siapkan Pusat Rehabilitasi Narkoba
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id – Pada pidatonya di depan ratusan warga Filipina yang tinggal di Indonesia, Presiden Rodrigo Duterte menyebutkan bahwa tidak ada pemimpin di dunia yang saat ini mengambil tindakan serius untuk memberantas narkotika dan obat-obatan terlarang.
"Tidak ada satu pun pemimpin di bawah langit ini yang secara serius melawan narkoba. Padahal narkoba adalah sesuatu yang dapat merusak generasi bangsa. Di Filipina saja saat ini sudah sekitar 3,7 juta orang yang kecanduan narkoba," kata Duterte siang tadi pada acara Filipino Community Meeting di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat, 9 September 2016.
Untuk mengatasi hal ini ia mengaku tengah mempersiapkan Pusat Rehabilitasi Narkoba, yang diperkirakan akan rampung pada 2017 mendatang. Bahkan Duterte mengakui, China adalah satu-satunya negara yang membantu pembangunan pusat rehabilitasi ini.
"Saya sangat berterima kasih atas kebaikan pemerintah China yang mengirimkan material untuk pembangunan Pusat Rehabilitasi ini. Doakan saja kemungkinan tahun depan tempat ini bisa dipakai untuk membantu rehabilitasi pecandu narkoba," kata Duterte.
Selama masa jabatannya sejak awal tahun ini, sudah sekitar 2.600 orang yang tewas akibat narkoba. Sekitar seribu diantaranya ditembak mati di jalanan. Ketika membahas mengenai Extra Judicial Killing (Pembunuhan Tanpa Peradilan), Duterte pun meyakini bahwa tindakannya benar dan sudah menjadi cara terbaik untuk memutus rantai narkoba.
"Saya tidak peduli apa perkataan orang lain di luar sana. Yang saya lakukan adalah yang terbaik bagi rakyat dan negara Filipina. Saya berjanji akan meneruskan kampanye ini selama masa jabatan saya sebagai Presiden," ujarnya.