Kasus Zika di Singapura Terus Bertambah
- REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA.co.id – Pemerintah Singapura mengonfirmasi 17 kasus baru penularan Zika di negaranya. Hingga Selasa, 6 September 2016, total telah 275 warga Singapura terjangkit virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tersebut.
Diberitakan Channel News Asia, Rabu, 7 September 2016, melalui pernyataan bersama yang disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dan Badan Lingkungan Nasional (NEA), dari 17 kasus yang baru ditemukan, 10 kasus diantaranya terdapat di wilayah yang sebelumnya sudah terdeteksi. Sementara tujuh kasus lainnya ditemukan di wilayah yang belum terjangkit. NEA mengatakan akan mefokuskan perhatian dan penanganan pada wilayah potensial.
NEA mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan kontrol dan operasi penyemprotan di beberapa wilayah yang menjadi area penyebaran potensial. Hingga 5 September 2016, sekitar 65 titik yang menjadi potensi sarang nyamuk telah dideteksi dan dihancurkan.
Selasa pagi, dalam pertemuan dengan pemimpin ASEAN, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan kepada seluruh pemimpin ASEAN di Laos, mengingat pengembangan nyamuk Aedes, Zika berpotensi menjadi endemik di wilayah ASEAN. Ia mengajak pada seluruh anggota ASEAN untuk bergabung memerangi virus tersebut.
Virus Zika pertama kali terdeteksi di Brasil. Bagi mereka yang sehat, virus ini tak terlalu membahayakan. Namun bagi ibu yang sedang hamil, virus ini bisa menyebabkan bayi lahir dengan keadaan kepala mengecil. Perkembangan Zika di Singapura diduga karena banyaknya pekerja asing di negara tersebut. Sejak awal terdeteksi, dua pekan lalu, warga Singapura yang terjangkit Zika terus bertambah.