Partai Komunis Filipina Tuding AS Dalang Bom Davao
- Reuters
VIVA.co.id – Partai Komunis Filipina menuding Amerika Serikat berada di balik aksi pemboman mematikan di kota Davao, Filipina Selatan, Jumat malam.
Dalam sebuah pernyataan, Siegfried Red, Komite Partai Komunis Regional Mindanao Selatan, mengatakan, pihaknya mengutuk serangan yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 71 lainnya.
Menurutnya, aksi tak manusiawi ini jelas dimaksudkan untuk mengejek dan mempermalukan kepemimpinan Presiden Rodrigo Roa Duterte.
"Saya melihat imperialis Amerika telah menghasut serangan (bom di Davao) dalam upaya untuk menempatkan Presiden Rodrigo Duterte dalam 'cahaya yang buruk' (sebagai sosok pemimpin lemah)," ungkap Red, seperti dikutip situs Inquirer, Minggu, 4 September 2016.
Sebuah ledakan terjadi di kampung halaman Presiden Duterte, di Davao, Jumat malam, 2 September 2016.
Ledakan itu menewaskan 14 orang dan melukai 71 lainnya. Sejauh ini, petinggi militer di sana, Rey Leonardo Guerrero mengatakan belum jelas penyebab ledakan.
Sementara itu, kelompok Abu Sayyaf telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut, yang terjadi di Davao City. Hal itu disampaikan Sekretaris Pemerintah Daerah, Mike Sueno.
Dalam sebuah wawancara dengan radio DZRH News, pada Sabtu pagi, Sueno mengatakan bahwa kelompok Abu Sayyaf mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Pihaknya juga mengaku jika sebelum ledakan sudah ada informasi kemungkinan serangan bom oleh Abu Sayyaf. "Iya, dua atau tiga hari yang lalu intelijen sudah memberitahukan seputar ancaman ini," kata Sueno dikutip Inquirer.