KJRI Davao: Tidak Ada WNI Korban Ledakan Fillipina
- Straitstime
VIVA.co.id – Sebuah ledakan terjadi di Kota Davao, Filipina. Ledakan tersebut menyebabkan 14 korban jiwa berjatuhan dan 71 orang lainnya mengalami luka-luka. Belakangan, kelompok militer Abu Sayyaf mengklaim berada di balik ledakan tersebut.
Terkait hal ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao City, Filipina, mengatakan hingga saat ini, tidak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban peristiwa ledakan bom yang terjadi pada malam hari itu.
“Kami melaporkan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa tersebut. Namun KJRI terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi lainnya sehubungan keselamatan WNI. Pihak keamanan di Filipina juga masih melakukan investigasi sehubungan dengan dugaan ledakan bom tersebut,” tulis KBRI Davao dalam siaran resminya yang diterima VIVA.co.id, Sabtu 3 September 2016.
Untuk mengantisipasi ledakan susulan, KJRI Davao meminta agar masyarakat Indonesia yang ada di Filiipina menjaga diri dengan baik serta menghindari pusat keramaian kota yang menjadi target teror selanjutnya.
“Saat ini kami telah melakukan komunikasi dengan simpul masyarakat di Davao. Kami meminta WNI untuk menjaga keselamatan diri dan menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target teror selanjutnya,” kata KJRI di Davao.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, jumlah WNI di seluruh Filipina saat ini adalah 7.183 jiwa. Sementara di wilayah kerja KJRI Davao (Filipina bagian Selatan) sekitar 2.183 jiwa.