Wapres Jusuf Kalla Berharap Hasil Konkrit dari KTT Non Blok
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla akan menyampaikan berbagai tantangan regional dan dunia, yang dihadapi oleh negara berkembang pada KTT Gerakan Non-Blok (GNB) di Venezuela. Sebagai suatu gerakan, GNB memiliki peran sebagai sarana untuk menyampaikan visi dan harapan yang lebih luas.
"Wapres akan menyampaikan posisi Indonesia dan mengharapkan adanya suatu hasil yang konkrit dari pertemuan ini," kata Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang, Arko Hananto di Jakarta, Kamis, 1 September 2016.
Gerakan Non-Blok merupakan salah satu gerakan besar beranggotakan 120 negara, selain Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Untuk itu, pertemuan ini menjadi penting bagi negara-negara berkembang untuk menyampaikan tantangan yang dihadapi.
"Tidak ada yang lain selain PBB dan OKI, yang jumlah anggotanya sebesar GNB. Namun latar belakang anggota GNB yang bervariasi juga berarti banyak tantangan yang dihadapi. Untuk itu penting bagi negara anggota untuk menggalang berbagai kegiatan bersama," ujar Arko.
Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) ke-17 akan diselenggarakan pada 17-19 September 2016 di Pulau Margarita, Venezuela. Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari KTT Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu, mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur.
Nantinya hasil dari pertemuan GNB ini akan berupa final document, Deklarasi Margarita, yang menyangkut komitmen dari KTT GNB dan Deklarasi Komite GNB mengenai Palestina.