Warganya Dipenggal Abu Sayyaf, Duterte: Musnahkan Mereka
- REUTERS/Romeo Ranoco
VIVA.co.id – Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte, memerintahkan Angkatan Bersenjata Filipina untuk "memusnahkan" kelompok militan Abu Sayyaf.
Perintah ini keluar setelah dirinya mendapat laporan bahwa kelompok itu telah memenggal korban penculikan warga Sulu, Filipina Selatan, bernama Patrick Almodovar (18), pada Rabu kemarin.
Pemenggalan dilakukan setelah tuntutan tebusan sebesar 1 juta peso tidak dipenuhi oleh pihak keluarga lantaran tidak mampu.
"Saya mengirimkan pasukan ke sana dan memberitahu mereka untuk menghancurkan mereka (Abu Sayyaf). Perintah saya cukup jelas. Cari mereka di sarangnya dan musnahkan semua musuh negara," kata Duterte, dalam jumpa pers di kota Davao, Filipina Selatan, seperti dikutip situs Inquirer, Kamis, 25 Agustus 2016.
Menurutnya, perintah "memusnahkan" ini sama berlakunya dengan kebijakan atas narkoba. "Untuk kejahatan besar (Abu Sayyaf dan narkoba) jangan takut untuk membunuh dan tak usah bertanya tentang hak asasi manusia," tutur dia, menegaskan.
Sementara, anggota keluarga korban yang meminta untuk tidak disebutkan namanya ini mengaku kalau Abu Sayyaf telah memberikan batas waktu hingga Rabu pukul 03.00 sore waktu setempat.
Almodovar diculik di Barangay Asturias, Jolo, pada 16 Juli. "Kami tidak mampu memenuhi permintaan mereka. Kami dari keluarga tidak mampu," kata sepupu Patrick Almodovar.