10 Tewas dalam Gempa Italia
- Reuters/Remo Cassilli
VIVA.co.id – Sekitar sepuluh orang diyakini tewas akibat gempa bumi yang melanda Italia pada Rabu dinihari, 24 Agustus 2016. Wali kota mengkhawatirkan jumlah korban akan terus bertambah.
Gempa bumi tersebut terjadi di saat langit masih gelap dan warga sedang tertidur. Gempa dengan kekuatan sebesar 6,4 skala richter itu menghancurkan rumah dan bangunan, dan menghancurkan jalanan di kota dan desa yang berlokasi sekitar 170 kilometer sebelah timur Roma.
"Saat siang hari, kita bisa melihat kondisi sesungguhnya. Situasi ini jauh lebih buruk dari yang kita takutkan. Gedung-gedung yang runtuh, dan banyak orang yang terjebak di bawah gedung, dan kita tak mendengar teriakan minta tolong," ujar Wali Kota Accumoli, Stefano Petrucci, seperti diberitakan oleh Reuters, 24 Agustus 2016. Wali kota mengkhawatirkan masih banyak korban gempa yang terkubur di dalam bangunan.
Menurut laporan petugas pemadam kebakaran, ada satu keluarga yang diperkirakan tewas. Mereka adalah bapak, ibu, dan dua anak berusia delapan dan sembilan tahun. Tim SAR menggunakan alat berat untuk membersihkan reruntuhan, namun tak ada indikasi mereka selamat.
Polisi juga mengatakan, sudah ada dua orang yang dipastikan tewas di wilayah Pescara del Tronto. Masih ada sekitar 100 orang lagi yang belum jelas keberadaannya.
"Tiga perempat dari kota ini hancur," ujar Wali Kota Amatrice, Sergio Pirozzi, kepada radio pemerintah, RAI.
"Tujuan kami saat ini adalah menyelamatkan sebanyak mungkin mereka yang masih bertahan. Masih terdengar suara diantara reruntuhan. Kami harus menyelamatkan mereka."
Menurut laporan Reuters, Rabu, 24 Agustus 2016, sebuah rumah sakit di pusat kota rusak berat. Banyak pasien terpaksa dipindahkan ke jalanan. Laporan RAI menyatakan, dua gadis pengungsi dari Afghanistan juga dilaporkan hilang.
Gempa bumi ini merusak tiga kota di wilayah tersebut, yaitu Umbria, Lazio, dan Marche. Data yang disampaikan olh US Geological Survey (USGS) menyebutkan gempa tersebut berkekuatan 6,2 SR. Gempa tersebut berpusat di Accumoli dan Amatrice, dua kota yang mengalami kerusakan paling parah.