Bahas Sengketa Wilayah, Duterte Akan Bertemu Presiden China
- U.S. Navy/Handout via Reuters/File Photo
VIVA.co.id – Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte, mengatakan kalau dirinya akan melakukan pertemuan dan pembicaraan bilateral dengan Presiden China, Xi Jinping.
Menurutnya, rencana pertemuan itu diperkirakan terjadi dalam tahun ini. Kedua kepala negara akan membahas masalah sengketa wilayah di Laut China Selatan.
"Ya, benar. Kami akan mengadakan pertemuan. Lebih dekat dari yang Anda pikirkan. Mungkin dalam tahun ini," kata Duterte, saat ditanya wartawan di Istana Kepresidenan Malacanang, seperti dikutip situs Xinhua, Rabu, 24 Agustus 2016.
Ia juga mengaku tidak berencana untuk membawa masalah sengketa Laut China Selatan di dalam KTT ASEAN di Vientiane, Laos, awal September mendatang.
"Saya lebih menyukai membahasnya langsung dengan mereka (China). Kami datang dengan bukti-bukti yang kuat," ujar dia.
China telah resmi menolak keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, pada 12 Juli lalu, yang memenangkan Filipina atas sengketa wilayah yang menghasilkan US$5 triliun per tahun dari sektor perdagangan itu.
Akibatnya, Amerika Serikat ikut-ikutan terlibat dalam sengkarut masalah ini. Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Filipina, Perfecto Yasay Jr., mengatakan masalah sengketa bukanlah "pertarungan" antara China dan Amerika Serikat, melainkan negaranya dengan Beijing.
Oleh karena itu, ia tidak menginginkan adanya intervensi dari negara pihak ketiga dalam penyelesaian sengketa ini.
"Kami ingin memperbaiki hubungan bilateral dengan mengupayakan resolusi damai atas sengketa wilayah. Yang lain tidak sepenuhnya peduli dengan permasalahan ini," ujar Yasay.