20 Orang Terlibat Dalam Serangkaian Bom di Thailand
- Reuters
VIVA.co.id – Kepolisian Thailand, pada Senin, melaporkan sedikitnya 20 orang terlibat dalam aksi serangkaian bom mematikan di selatan Bangkok pertengahan bulan ini.
Kepala Polisi Thailand, Jakthip Chaijinda, mengaku tidak mengesampingkan motif serangan dan percaya bahwa banyak di antara mereka yang terlibat berasal dari provinsi mayoritas Muslim di Thailand Selatan.
"Kami tahu dari mana mereka berasal dan di mana mereka bersembunyi. Kami percaya ada setidaknya 20 orang yang terlibat dalam jaringan ini," kata Jakthip, seperti dikutip situs Reuters, Senin, 22 Agustus 2016.
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan apakah serangan bom itu merupakan perpanjangan dari pemberontakan Thailand bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Lokasi itu merupakan tempat pemberontak Melayu-Muslim yang telah menewaskan lebih dari 6.500 orang sejak 2004.
"Sekali lagi, kami tidak mau mengatakan apa motif mereka dan apakah hal itu berkaitan dengan referendum, pemberontakan atau apakah mereka dipekerjakan," kata Jakthip.
Namun, pada Jumat, Kepolisian Thailand telah mengidentifikasi calon tersangka pemboman bernama Ahama Lengha dari Narathiwat, salah satu provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Tapi, ia belum ditahan. Meski begitu, belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan di tujuh provinsi pada 11 dan 12 Agustus dengan menargetkan kota-kota pariwisata pinggir pantai.
Dalam serangan itu empat orang tewas dan melukai puluhan lainnya.
Pemboman terjadi beberapa hari setelah Thailand sebagai menerima konstitusi yang didukung oleh militer dalam referendum nasional.