Jerman Mau Perkenalkan 'Konsep Pertahanan Sipil' yang Baru
- REUTERS/Vincent Kessler
VIVA.co.id – Pemerintah Federasi Jerman akan memperkenalkan "Konsep Pertahanan Sipil" yang mendorong warganya mengumpulkan persediaan makanan dan air yang cukup untuk bertahan selama 10 hari bila terjadi bencana besar atau serangan bersenjata.
Melansir situs Russia Today, Senin, 22 Agustus 2016, mengutip daft setebal 69 halaman berjudul "Konsep Pertahanan Sipil" yang disusun Kementerian Dalam Negeri Jerman, menyebut bahwa warga negara harus didorong untuk menyisihkan cadangan makanan untuk mengurus dirinya sendiri jika negara berstatus darurat.
"Meskipun serangan teror besar di Jerman sejauh ini belum terlihat, namun masyarakat harus mempersiapkan diri untuk menghindari hal-hal yang bisa mengancam keselamatan dan keamanan saat ini dan masa depan," bunyi laporan dari Kemdagri Jerman.
Selain itu, sistem peringatan dini, perlindungan bangunan yang lebih baik serta cakupan pelayanan kesehatan yang lebih luas, juga termasuk dalam draft konsep untuk mendukung pertahanan diri dan keamanan.
Tak hanya itu, warga Jerman harus memberikan dukungan penuh kepada angkatan bersenjata. Konsep ini rencananya akan diajukan ke Komite Parlemen Jerman, lusa atau pada Rabu.
Berlin juga mengumumkan rencana untuk mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk polisi dan angkatan bersenjata, serta mendirikan unit khusus untuk memerangi terorisme dan kejahatan siber.
Baca:
Ini adalah pertama kalinya sejak masa Perang Dingin bahwa pemerintah Jerman telah menyarankan warganya mengambil langkah-langkah "di luar kebiasaan".
Langkah ini mungkin telah dipicu oleh dua serangan Islam dan penembakan pusat perbelanjaan yang dilakukan oleh seorang remaja mental tidak stabil.
Pengerahan militer di dalam negeri terakhir kali terjadi di masa pemerintahan Nazi, di masa Perang Dunia II.
Pada Juli lalu, Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan niatannya untuk memainkan peran lebih besar dalam NATO dan Uni Eropa.
Laporan ini mencatat bahwa Jerman memiliki "tanggung jawab untuk membantu membentuk tatanan dunia".
(ren)