Erdogan Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Berusia Remaja
- STR
VIVA.co.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan aksi bom bunuh diri yang menewaskan 51 dan melukai 69 orang di kota Gaziantep dilakukan oleh seorang berusia 12-14 tahun.
Ia juga menegaskan bahwa ISIS berada di balik serangan berdarah itu dengan target pesta pernikahan suku Kurdi. Kota Gaziantep dekat perbatasan Suriah dan dikenal sebagai jaringan kelompok militan.
"Dari 69 orang, 17 di antaranya mengalami luka serius. Pelaku bom bunuh diri menargetkan tamu pernikahan yang sedang berpesta di jalanan," kata Erdogan, seperti dikutip situs BBC, Senin, 22 Agustus 2016.
Ia juga menyatakan "tidak ada perbedaan" antara ISIS, militan Kurdi PKK, dan pengikut ulama yang berbasis di AS, Fethullah Gulen.
"Negara dan bangsa kita hanya memiliki satu pesan kepada mereka yang menyerang kami. Anda tidak akan berhasil!" ungkap Erdogan.
Sementara, wartawan BBC, Seref Isler, yang berasal dari Gaziantep, mengatakan kota berpenduduk 1,5 juta jiwa ini sedang gelisah akibat peristiwa di Suriah, di mana ISIS telah memerangi pasukan Kurdi Suriah.
Seorang pembom bunuh diri juga diyakini memiliki jaringan ISIS menewaskan dua personel di Gaziantep pada Mei lalu. Sedangkan Wakil Perdana Menteri Turki, Mehmet Simsek, mengatakan, ledakan terjadi saat pesta pernikahan yang diadakan di luar ruangan.
"Tujuan teror adalah untuk menakut-nakuti orang, tapi kami tidak akan membiarkan ini. Ini penyerangan barbar dalam sebuah pesta pernikahan," katanya.