Pengakuan Menlu RI soal Kondisi Terkini Sandera WNI
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, mengakui situasi di lapangan yang lebih dinamis dan terus-menerus berubah menjadi salah satu faktor penghambat penyelamatan anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia (ABK WNI) sandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
"Banyak perubahan di lapangan yang membuat situasi lebih sulit dari sebelumnya. Saya juga sudah menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Filipina bahwa keselamatan WNI tetap yang utama. Saya pastikan bahwa kami terus memantau situasi dan mengupayakan segala cara," kata Menlu Retno, saat ditemui dalam kegiatan Jalan Sehat Kemlu RI di Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2016.
Lebih lanjut ia mengatakan, karena situasi yang sangat dinamis ini maka diperlukan waktu agar keselamatan sandera benar-benar terjamin.
Menlu Retno juga mengungkapkan telah menyampaikan hal tersebut kepada Menteri Luar Negeri Filipina, dan kedua negara sepakat untuk bekerjasama dalam pertukaran informasi antara pihak-pihak terkait.
Sebelumnya dikabarkan bahwa para ABK yang disandera Abu Sayyaf dalam keadaan baik, meskipun beberapa waktu lalu beberapa di antara mereka dikabarkan sedang sakit. Lokasi penyanderaan pun berpindah tempat, namun diperkirakan masih berada di sekitar Pulau Jolo, Mindanao, Filipina Selatan.
Dalam hal ini, Menlu Retno telah menyampaikan perkembangan kondisi WNI kepada keluarga masing-masing. "Dari waktu ke waktu kami terus membantu memberikan informasi terbaru kepada keluarga dan pihak terkait," ungkapnya.