Jerman Mau Larang Muslimah Bercadar Demi Keamanan
- Reuters
VIVA.co.id – Pemerintah Jerman mengumumkan sejumlah langkah yang akan mereka lakukan untuk menekan aksi terorisme. Keputusan tersebut diambil setelah negara itu menjadi sasaran serangan selama beberapa pekan terakhir.
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, akan mempercepat proses deportasi pada pelaku kriminal dan mereka yang sangat sering menonton video kekerasan. Mereka juga berencana untuk melarang penggunaan cadar di muka umum dan melarang masjid mencari dana untuk kelompok radikal. Larangan kewarganegaraan ganda dan melonggarkan rahasia medis telah mengundang perdebatan sengit.
"Apa yang kami ajukan terbatas pada poin yang membuat kami dapat menciptakan keamanan secara lebih cepat," ujar Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere, seperti dikutip dari BBC, 11 Agustus 2016. "Poin lainnya akan kami diskusikan dengan partai-partai lain. Kami membutuhkan konsensus koalisi agar rencana ini bisa berjalan,"ujarnya menambahkan.
Menurut laporan media Jerman, partai beraliran kiri, Partai Sosial Demokrat (PSD) yang menjadi mitra koalisi partai konservatif dari Partai Kristen Demokrat (CDU), secara kuat menolak pelarangan dua kewarganegaraan. Partai Hijau juga sepakat dengan penolakan tersebut.
Isu keamanan di Jerman menjadi isu politik yang sangat intens. Apalagi Jerman akan segera menggelar pemilu tahun depan, dan segera menggelar pemilihan regional.
Menurut Kepala Intelijen Jerman, Manfred Hauser, risiko terjadinya serangan besar di Jerman sangat tinggi. Ia mengatakan, agen intelijen mereka telah memberikan ratusan laporan bahwa kelompok militan ISIS telah mengirimkan tim mereka ke Jerman dengan menyamar sebagai pengungsi.
Sejauh ini penggunaan cadar di Jerman tak pernah dilarang. Beberapa Muslimah masih bisa melenggang dengan aman meski mengenakan cadar. Di Jerman, penggunaan cadar hanya dilarang di stadion sepak bola.
(ren)