Jerman Razia Ekstremis Islam
- Reuters/Hannibal Hanschke
VIVA.co.id - Kepolisian Jerman melakukan razia terhadap tersangka ekstremis Islam di beberapa kota di negara bagian barat Jerman, Rhine-Westphalia Utara, pada Rabu.
Melansir situs Reuters, Rabu, 10 Agustus 2016, razia berlangsung di kota-kota seperti Duisburg dan Dortmund, serta menargetkan salah satu ulama yang diduga mencoba merekrut para pemuda Jerman untuk bergabung dengan ISIS dan berperang di Suriah dan Irak.
Sejak beberapa pekan terakhir, Jerman tengah siaga satu pascarentetan serangan sejak Juli lalu yang menyebabkan 15 orang tewas, termasuk empat penyerang, serta puluhan warga yang luka-luka.
Dua dari empat penyerang ini berasal dari pencari suaka asal Suriah dan Afghanistan, yang memiliki hubungan dengan kelompok militan ISIS.
Sementara, Kementerian Dalam Negeri Jerman akan mengusulkan langkah-langkah keamanan terbaru pada Kamis, termasuk melakukan deportasi dan membebaskan kerahasiaan dokter dan pasien dalam beberapa kasus.
Menurut laporan, beberapa tahun lalu, pelaku pemboman sempat ditolak suakanya di Jerman dan dijadwalkan akan dideportasi ke Bulgaria.
Kemendagri Jerman juga pernah menerima pengobatan rawat inap psikiatri karena melakukan percobaan bunuh diri sebanyak dua kali.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Jerman mengerahkan militer di jalan-jalan. Langkah ini dilakukan menyusul serangkaian teror yang menerpa Jerman dan Benua Biru.
Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, mengatakan, serangkaian serangan teror di Prancis dan Jerman, belum lama ini, telah memaksa Berlin untuk memungkinkan pengerahan tentara ke jalan-jalan, khususnya wilayah objek vital.
"Paris telah membuka semua mata kita. Lebih baik kita melakukan pencegahan daripada menghadapi kejadian yang tak diinginkan," ujar von der Leyen.