Thailand Sayangkan Peringatan Kedutaan soal Referendum

Referendum Thailand.
Sumber :
  • REUTERS/Chaiwat Subprasom
VIVA.co.id
- Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban (
National Council for Peace and Order
/NCPO), bentukan Junta Militer Thailand, menyayangkan peringatan yang dikeluarkan beberapa kedutaan besar negara sahabat terkait keamanan negeri itu menjelang referendum.


Juru Bicara NCPO, Kolonel Piyapong Klinphan, mengatakan, peringatan tersebut salah alamat dan tidak memiliki alasan yang kuat.


"Kami menegaskan bahwa informasi yang diterima menyebabkan kesimpangsiuran. Jika situasi ini tidak berubah maka pihak-pihak yang mengeluarkan peringatan ini tentu akan kehilangan kredibilitasnya," kata dia, dilansir situs
Bangkok Post
, Jumat, 5 Agustus 2016.


Kendati demikian, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwon, mengimbau agar warga asing menjauh dari lokasi demonstrasi dan lokasi referendum.


Selain itu, NCPO juga melarang mereka masuk, dan bahkan, mengambil swafoto (
selfie
). Menurut Wongsuwon, masyarakat Thailand sangat bijak menangani permasalahan internal dan tidak akan mengganggu warga negara-negara sahabat.


Menengok Pusat Konservasi Gajah di Thailand
"Thailand adalah negara yang cinta damai. Orang-orang yang tinggal di sini merasa nyaman dan aman. Sayangnya, beberapa kedutaan besar tidak menyadari hal itu. Bahkan, dapat saya katakan kalau Thailand lebih aman dari negara Barat," ungkapnya.
VIDEO: Melihat Keindahan Thailand dari Udara

Sejumlah negara yang mengeluarkan peringatan atau "safety advisories" antara lain Kedutaan Besar Kanada, Denmark, Finlandia, Jepang, Myanmar, Inggris dan Amerika Serikat.
Bidik Turis Indonesia, Thailand Siapkan Restoran Halal

Referendum Thailand.

Hasil Referendum Disetujui, Thailand Gelar Pemilu Demokratis

Pemilu akan digelar pada bulan September atau Oktober 2017.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016