AS Pelajari Dokumen Turki soal Ekstradisi Gulen
Jumat, 5 Agustus 2016 - 21:42 WIB
Sumber :
- REUTERS/Henry Ro
VIVA.co.id
- Departemen Kehakiman Amerika Serikat tengah mengevaluasi 85 dokumen baru yang dikirim pemerintah Turki untuk mendesak ekstradisi ulama Fethullah Gulen.
Gulen sudah menetap di Pennsylvania, AS sejak 1999, dan diduga menjadi dalang kudeta militer gagal dilakukan pada pertengahan Juli 2016.
Baca Juga :
Penasihat Utama Minta Trump Prioritaskan Turki
Sementara, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, telah memperingatkan bahwa hubungannya dengan AS akan terganggu bila ekstradisi Gulen gagal dilaksanakan.
Menanggapi ancaman Turki ini, Toner menegaskan bahwa Ankara harus memberikan bukti yang jelas mengenai keterlibatan Gulen dalam kudeta militer sebelum proses ekstradisi disetujui.
Sedangkan, Gulen sendiri telah membantah sebagai otak perencana kudeta militer melawan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Ia bahkan mengutuk upaya pengambilalihan kekuasaan tersebut.
Selain itu, Erdogan menuding Barat tidak serius memerangi terorisme global.
Bukan hanya itu, Erdogan juga menuding bahwa sejumlah negara Barat turut mendukung upaya kudeta gagal.
"Barat memberikan dukungan terorisme, dan sayangnya, mereka juga memberikan dukungan kepada sisi yang melakukan kudeta pada bulan Juli lalu," kata dia.
Erdogan juga mengeluhkan mengenai kurangnya solidaritas pemimpin dunia, khususnya Eropa terhadap Turki. Sebab, pascakudeta tidak ada satu pun pemimpin Eropa yang melakukan kunjungan ke Turki.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, telah memperingatkan bahwa hubungannya dengan AS akan terganggu bila ekstradisi Gulen gagal dilaksanakan.