Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah
- Reuters/Ammar Abdullah
VIVA.co.id - Kelompok pemberontak Suriah mengaku menahan lima jasad korban penembakan helikopter Rusia dan menuntut pembebasan tahanan, untuk pertukaran jasad tersebut.
Dilansir Reuters, Jumat, 5 Agustus 2016, permintaan itu dibuat dalam sebuah pernyataan dan ditandatangani oleh kelompok yang menamakan dirinya Sekretaris Jenderal untuk Urusan Tahanan.
Kelompok tersebut menginginkan pembebasan terhadap anggotanya yang ditahan di penjara-penjara pemerintah Suriah dan sekutu Syiah Lebanon. Namun, dalam pernyataan, tidak disebutkan siapa saja atau berapa banyak tahanan yang diminta dibebaskan.
Pernyataan juga berisi tuntutan diakhirinya pengepungan daerah yang diblokade oleh tentara Suriah dan sekutunya, serta permintaan sejumlah besar bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang tinggal di daerah yang terkepung.
Untuk mendukung pernyataan, kelompok tersebut melampirkan kartu identitas milik militer Rusia yang tewas sebagai bukti.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Senin lalu bahwa helikopter transportasi militer Rusia Mi-8 telah ditembak jatuh, setelah memberikan bantuan kemanusiaan ke kota Aleppo.
Helikopter ditembak saat sedang dalam perjalanan kembali ke pangkalan udara utama Rusia, di provinsi barat Latakia.
Terkait permintaan ini, baik pemerintah Rusia maupun Suriah, belum memberikan komentar. (ase)