Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Anti-Terorisme
Kamis, 4 Agustus 2016 - 17:18 WIB
Sumber :
- REUTERS / Charles Platiau
VIVA.co.id
- Komitmen Indonesia menanggulangi terorisme dalam berbagai strategi mendapat perhatian dunia. Terkait hal ini, Indonesia akan menginisiasi pertemuan International Meeting on Counter-Terrorism (IMCT) yang rencananya akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 8-11 Agustus mendatang.
"Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, koordinasi dan kerjasama dalam pertukaran informasi intelijen, instansi penegak hukum, dan industri keuangan, khususnya terkait dengan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme," kata Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemlu RI, Gatot Djemirin di Jakarta, Kamis 4 Agustus 2016.
Gatot menjelaskan, pemilihan tema Countering Cross-Border Terrorism pada pertemuan ini dilatarbelakangi adanya tantangan yang dihadapi berbagai negara, terutama terkait arus manusia, persenjataan dan bahan peledak, informasi dan pendanaan terorisme lintas batas.
"Nantinya outcomes dari pertemuan IMCT ini akan menghasilkan Chair's Statement yang akan disampaikan pada peserta konferensi. Hasil ini juga tentunya akan dibawa ke pertemuan PBB pada September mendatang," ujar Gatot. Selanjutnya ia menegaskan, pencegahan terorisme lintas batas telah mencapai tahap akut, sehingga negara yang berbatasan perlu memperkuat koitmen untuk menghadapi pergerakan teroris tersebut.
Rencananya pertemuan ini akan mengundang 24 negara dan organisasi internasional yaitu PBB dan ASEAN. Hingga saat ini, terdapat 13 negara serta PBB dan ASEAN yang telah menyampaikan konfirmasi untuk hadir dalam pertemuan.
Baca Juga :
Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow
Baca Juga :
Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow
"Nantinya outcomes dari pertemuan IMCT ini akan menghasilkan Chair's Statement yang akan disampaikan pada peserta konferensi. Hasil ini juga tentunya akan dibawa ke pertemuan PBB pada September mendatang," ujar Gatot. Selanjutnya ia menegaskan, pencegahan terorisme lintas batas telah mencapai tahap akut, sehingga negara yang berbatasan perlu memperkuat koitmen untuk menghadapi pergerakan teroris tersebut.
Rencananya pertemuan ini akan mengundang 24 negara dan organisasi internasional yaitu PBB dan ASEAN. Hingga saat ini, terdapat 13 negara serta PBB dan ASEAN yang telah menyampaikan konfirmasi untuk hadir dalam pertemuan.
Baca Juga :
Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme
Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :