Kaki dan Tangan Ibu Hancur Demi Lindungi Anak dari Granat

Bangunan runtuh di Suriah akibat serangan bom. Suriah kini hancur. Sebagian kotanya dikuasai oleh kelompok militan ISIS.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Seorang wanita Rusia harus rela kehilangan tangan dan kakinya. Kedua organ tubuh itu terpaksa diamputasi karena hancur terkena ledakan granat.

Perempuan yang sudah tinggal selama lebih dari 13 tahun di Suriah itu sedang menikmati makan siang dengan anaknya saat sebuah granat menggelinding masuk dalam rumah mereka. Granat itu dilemparkan oleh seseorang melalui jendela rumah mereka.

"Kakinya luka parah, kami harus melakukan amputasi hingga ke lutut. Tangan kanannya juga terpaksa diamputasi. Sayangnya, kami tak bisa melakukan apa pun terhadap peradangan yang terus terjadi. Kaki kirinya juga mengalami luka yang sangat serius," ujar salah seorang dokter yang terlibat dalam operasi di rumah sakit di Aleppo, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis, 4 Agustus 2016.

Anak laki-laki perempuan tersebut juga mengalami luka-luka. Namun spontanitas ibunya yang melindungi, membuatnya selamat. Menurut keterangan dokter, anak itu tak mengalami luka serius, namun kondisi ibunya sangat mengkhawatirkan.

Kolega perempuan tersebut berharap pemerintah Rusia bersedia membawa perempuan tersebut dan anaknya ke Rusia agar wanita tersebut dan anaknya bisa mendapat perawatan yang lebih baik.

Aneh, Pelatih Nigeria Larang Pemain Goda Wanita Rusia

Lebih dari lima tahun Suriah dilanda perang sipil. Tentara yang loyal pada pemerintahan Bashar al Assaad terus memerangi kelompok militan. Masuknya kelompok militan ISIS ke Suriah membuat AS dan sekutunya bergabung dalam Koalisi Internasional untuk memerangi ISIS di Suriah. Setahun yang lalu, Pemerintah Rusia juga ikut bergabung. Meski mengaku memerangi ISIS, namun Rusia lebih condong memerangi Bashar al Assaad.