Turki Tuding 9 Sekolah di Indonesia Terkait Kelompok Teroris

Pihak keamanan Turki sedang berjaga/Ilustrasi.
Sumber :
  • REUTERS / Murad Sezer

VIVA.co.id – Pemerintah Turki akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghukum kelompok yang melakukan kudeta di negara itu. Organisasi teroris Feto, yang dipimpin Fethullah Gullen dituding sebagai kelompok yang berada di balik kudeta tersebut.

Lebih dari 100 Orang Ditangkap di Turki

Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Indonesia melansir hal itu dalam pers rilis yang diterbitkan, Kamis 28 Juli 2016. 

Dalam keterangannya, Kedubes Turki menyebutkan, beberapa sumber menunjukkan fakta bahwa Gulen dan organisasinya mulai memasukkan anggota mereka di sejumlah posisi di pemerintah sejak bertahun-tahun lalu. Hal itu dilakukan, ketika mereka mulai merencanakan kudeta.

Turki Kembali Pecat Ribuan Tentara dan Polisi

Kedubes Turki menyatakan, semakin banyak tersangka dari upaya kudeta itu yang mengakui keterlibatan mereka dalam kegiatan organisasi teroris tersebut. Para tersangka juga mengakui upaya kudeta kejinya.

Masih dalam keterangan itu, Kedubes Turki mengungkapkan, ada sejumlah sekolah di Indonesia, yang diduga terkait dengan organisasi teroris ini.

Terlibat Kudeta, 104 Prajurit Turki Dipenjara seumur hidup

Berdasarkan keterangan pejabat Indonesia, organisasi yang menaungi mereka di Indonesia, yaitu Pasiad telah ditutup pada 1 November 2015.

"Kami telah lama mengungkapkan keprihatinan kami tentang kegiatan organisasi teroris Feto di Indonesia ke pejabat Indonesia," tulis kedutaan dalam keterangannya yang dikutip VIVA.co.id, Jumat 29 Juli 2016.

Ada sembilan sekolah di Indonesia yang diduga terkait organisasi teroris Feto. Sekolah-sekolah itu tersebar di sejumlah wilayah, yaitu satu sekolah berada di Depok, Jawa Barat; satu sekolah di Bandung, Jawa Barat; satu sekolah di Tangerang Selatan, Banten; satu sekolah di Semarang, Jawa Tengah; satu sekolah di Sragen, Jawa Tengah; satu sekolah di Yogyakarta; dua sekolah di Aceh; satu sekolah di Kalimantan Selatan.

Berdasarkan informasi yang diterima Kedubes Turki dari Kementerian Agama Republik Indonesia, pihak kementerian juga telah mengirimkan surat resmi kepada universitas negeri di Jakarta Selatan, untuk menutup mimbar Gulen di sana, beberapa waktu lalu.

Hal ini penting untuk menyatakan bahwa setelah upaya kudeta yang dilakukan oleh organisasi teroris Feto, sejumlah negara memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan itu.

Di antara negara tersebut, yaitu Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Nigeria. "Kami menghargai solidaritas sejati negara-negara tersebut," tulis kedutaan.

Sementara itu, Turki dan Indonesia telah menjalin persahabatan dan bekerja sama di beberapa forum regional dan multilateral. Hubungan Turki dan Indonesia pun diangkat ke tingkat Kemitraan Strategis pada 2011. "Sebagai mitra strategis, kami berharap dan mengandalkan dukungan dari orang-orang dan pemerintah Indonesia dalam perjuangan kami melawan organisasi teroris Feto."

Seperti diketahui, sekelompok militer Turki berupaya melakukan kudeta di negara itu, 16 Juli 2016. Namun, upaya kudeta yang hanya berlangsung sekitar lima jam itu gagal. Upaya kudeta digagalkan tentara pro pemerintah. Dalam peristiwa itu, seorang jenderal terbunuh dan sedikitnya 754 tentara telah ditangkap.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebutkan, para pihak yang terlibat dalam upaya kudeta itu akan mendapatkan ganjaran setimpal atas kekacauan yang mereka timbulkan. (asp)

Presiden Turki Tayyip Erdogan

Eks Pejabat AS Terancam Hukuman Seumur Hidup Atas Upaya Kudeta Turki

Termasuk seorang filantropis Osman Kavala

img_title
VIVA.co.id
13 Oktober 2020