Pemerintah Meksiko Dituding Manipulasi Angka Kemiskinan
- REUTERS / Jorge Dan Lopez
VIVA.co.id - Anggota Parlemen Meksiko dari kelompok oposisi mengkritik pemerintah Meksiko. Ia mengatakan pemerintah sengaja melakukan perubahan teknik survei. Perubahan teknik ini diduga telah mengubah angka penghasilan kaum dhuafa, naik hingga sepertiga.
Anggota parlemen Ernesto Cordero mengatakan, hasil survei yang dipublikasikan pada 15 Juli 2016, menimbulkan kecurigaan bahwa lembaga survei itu sudah memanipulasi data untuk menunjukkan terjadinya penurunan angka kemiskinan, sebagaimana yang disampaikan dalam laporan pada 2014 lalu.
"Kredibilitas dari sebuah institusi sangat penting, sementara angka statistik dari INEGI sangat diragukan," ujar Cordero, seorang mantan Menteri Keuangan dari partai konservatif, Partai Aksi Nasional (PAN), seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 27 Juli 2016.
Survei tersebut menimbulkan skandal setelah CONEVAL, sebuah lembaga survei lainnya mengukur data kemiskinan yang digunakan INEGI dengan menggunakan data yang berbeda. Menurut CONEVAL, data yang digunakan INEGI tidak "kongruen" dengan data yang lainnya.
INEGI mengaku telah memperbaiki teknik pemungutan suara dalam rangka mengatasi bias yang melekat dalam survei tersebut, dimana responden mengecilkan pendapatan mereka.
Direktur INEGI Julio Santaella mengatakan tidak ada "penipuan" terkait perubahan survei ini. Dia mengatakan lembaga survei telah didorong untuk mencari jawaban yang lebih jelas mengenai pendapatan.
Santaella juga mengatakan beberapa responden dari rumah tangga termiskin Meksiko telah disurvei untuk kedua kalinya untuk memastikan mereka tidak dimanipulasi pendapatannya. Jumlah mereka yang dua kali disurvei tak lebih dari satu persen.
Juli lalu, CONEVAL mengatakan, jumlah orang Meksiko yang hidup dalam kemiskinan meningkat menjadi 46,2 persen dari populasi pada tahun 2014. Angka ini meningkat hingga 45,5 persen jika dibandingkan pada tahun pada 2012.