Uji Coba Nuklir Korut Tergantung Prilaku AS

Rudal Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA

VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, mengatakan uji coba nuklir bergantung dari prilaku Amerika Serikat. Menurutnya, walau bagaimana pun, AS telah menghancurkan kemungkinan bebas nuklir di wilayah Semenanjung Korea.

Korea Utara melakukan uji coba nuklir keempat pada Januari lalu. Aksi ini memicu sanksi internasional. Sementara, para pejabat Korea Selatan menilai uji coba nuklir kelima bisa terjadi kapan saja.

"Setiap uji coba nuklir selanjutnya akan tergantung pada posisi Amerika. Tentu kami tidak akan secara sembarangan menggunakan senjata nuklir ketika tidak ada ancaman substantif. Kita akan pakai (nuklir) jika terancam oleh invansi negara berkekuatan nuklir," ujar Ri, di sela-sela pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Vientiane, Laos, seperti diberitakan Reuters, Rabu, 27 Juli 2016.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Elizabeth Trudeau, mengulangi seruan negaranya kepada Korea Utara untuk mengambil langkah-langkah konkrit, untuk meninggalkan program senjata nuklirnya.

"Kami menyerukan Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan dan retorika yang dapat mengguncang wilayah tersebut," kata Trudeau.

Dalam sambutan sebelumnya di konferensi AMM, Ri mengatakan Korea Utara telah membuat keputusan strategis yang tak terhindarkan, bahwa tidak ada pilihan lain selain menghadapi dengan melanjutkan program nuklir.

Korea Utara juga menanggapi sanksi terbaru dengan pembangkangan. Seperti diketahui, Korut berulangkali melakukan serangkaian tes roket dan melepaskan rudal meski dikecam oleh dunia internasional.

AS Siap Umumkan Sanksi Berat Baru untuk Korut

(ren)