Rusia Dorong Palestina Merdeka
- U-Report
VIVA.co.id – Rusia menolak status quo Palestina dan meminta dilakukannya kembali proses negosiasi.
"Kami berniat terus memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah Palestina. Baik dalam format bilateral maupun multirateral," kata Presiden Rusia Vladimir Putin, dilansir dari kantor berita Rusia TASS, Selasa, 26 Juli 2016.
Ia menilai, apapun itu, status quo tetap tidak dapat diterima dan ia mendukung secepatnya penciptaan kondisi dan proses negosiasi bersama.
Menurutnya, negosiasi itu bertujuan untuk menciptakan negara Palestina yang merdeka, layak dan integral dengan Yerusalem timur secara damai.
Sebelumnya, pada awal Juni 2016, para Menteri Luar Negeri dari 27 negara menggarisbawahi bahwa keadaan status quo antara Israel dan Palestina saat ini tidak dapat dipertahankan.
Mereka pun menegaskan pentingnya agar kedua negara yang bertikai segera ambil langkah dan kebijakan yang menunjukkan komitmen terhadap perundingan, untuk mencapai solusi dua negara (two-state solution).
“Palestina dan Israel harus segera mengambil langkah menghentikan kekerasan, menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di tanah Palestina. Lalu, memastikan keamanan guna menciptakan kondisi kondusif untuk perundingan perdamaian,” ungkap Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi.
Dalam pertemuan ini, para Menlu menegaskan kembali dukungannya untuk mencari solusi yang adil, abadi dan komprehensif bagi konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung selama 50 tahun.
Guna mendukung proses perundingan perdamaian kedua negara, para Menlu menyampaikan kesiapannya untuk memberikan insentif, termasuk bantuan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina dan Israel.