Indonesia Prihatin dengan 'Nasib' Semenanjung Korea
- REUTERS/Lee Jae-Won
VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi di Semenanjung Korea usai uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara, pekan lalu.
"Tindakan itu tidak sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Oleh karena itu semua pihak diminta untuk menahan diri dan menghormati hukum internasional. Semua pihak juga harus kembali ke perundingan damai 'Six Party Talks'," katanya, dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) di Vientiane, Laos, melalui keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 26 Juli 2016.
Sebagaimana diketahui, Korea Utara kembali menembakkan tiga rudal balistik ke laut lepas pantai timur dalam jarak 300 dan 360 mil. Rudal tersebut diluncurkan ke Laut Jepang dari wilayah Hwangju utara, pada Selasa pagi waktu setempat.
"Rudal balistik tersebut diluncurkan pada jarak 500-600 kilometer. Pada jarak tersebut, misil bisa saja menyerang semua wilayah di Korea selatan, termasuk Busan," kata pihak militer Korea Selatan.
Korea Utara telah melakukan serangkaian uji penembakan rudal balistik dalam beberapa bulan terakhir, termasuk rudal jarak menengah pada Juni dan rudal kapal selam yang diluncurkan bulan ini.
Peluncuran rudal yang dilakukan bulan ini datang beberapa hari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat mengeluarkan keputusan untuk menyebarkan Terminal High Altitude Area Defence (THAAD).
(mus)