Pelaku Penembakan Munich Rencanakan Aksi Selama Setahun
- REUTERS/Non-stop News/Handout via Reuters TV
VIVA.co.id - Remaja yang menembak dan menewaskan sembilan orang di sebuah mal di Munich, Jerman, ternyata merencanakan serangan selama setidaknya satu tahun. Dia juga tercatat pernah mendapatkan perawatan psikiatris.
"Dia telah merencanakan kejahatan ini sejak musim panas lalu," kata Kepala Polisi Bavaria, Robert Heimberger, seperti dilansir dari USA Today, Minggu, 24 Juli 2016.
Si penembak, yang merupakan keturunan Jerman-Iran, Ali David Sonboly (18 tahun), telah mengunjungi situs penembakan sekolah pada 2009 di kota Winnenden tahun lalu dan mengambil gambar. Kemudian dia mulai merencanakan penembakan.
Juru Bicara Kantor Jaksa Munich, Thomas Steinkraus-Koch, menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan Sonboly tahu setiap korbannya atau mempunyai motivasi politik di balik aksi yang melukai 35 orang tersebut.
Menurutnya, Sonboly telah menjalani perawatan psikiatris baik rawat inap maupun jalan, tahun lalu untuk membantu mengatasi depresi dan "kekhawatiran kontak dengan orang lain". Obat ditemukan di rumah remaja itu, tapi penyidik belum tahu apakah ia sudah mengonsumsinya.
Steinkraus-Koch melanjutkan, Sonboly telah menghabiskan dua bulan di ruang rawat inap pada 2015 dan sesudahnya menjalani rawat jalan.
Ali David Sonboly yang memiliki pistol Glock dan lebih dari 300 peluru, bunuh diri setelah serangan yang berlangsung di McDonald dan pusat perbelanjaan Olympia. Orangtuanya shock dan belum diperiksa oleh polisi.
Sonboly juga diketahui sebagai penggemar game tembak menembak. Menurut Heimberger, sangat terbuka jika yang bersangkutan membeli senjata ilegal secara online. Karena pistol yang digunakan tidak dijual sembarangan. Tak ada nomor seri dan Sonboly tidak memiliki izin untuk membeli senjata.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, mengatakan bahwa Sonboly terobsesi dengan pembunuhan massal, terutama serangan di Norwegia oleh anti-imigran Anders Behring Breivik, lima tahun yang lalu. Aksi itu menyebabkan 77 orang tewas, mayoritas remaja.
Serangan dengan target acak seperti pada Jumat, 22 Juli 2016, itu merupakan yang kedua dalam waktu kurang dari seminggu di Bavaria. Sebelumnya, pada Senin, seorang pencari suaka asal Afghanistan, 17 tahun, mengamuk dan melukai lima orang dengan kapak dan pisau di dekat Wuerzburg. Atas peristiwa itu, ISIS mengklaim bertanggung jawab.