Kebijakan Pertama PM Baru Inggris, Sukseskan Brexit

Rapat perdana Kabinet PM Inggris Theresa May.
Sumber :
  • REUTERS/Dan Kitwood/Pool

VIVA.co.id – Perdana Menteri Inggris, Theresa May, menggelar rapat perdana kabinetnya. Dalam rapat, ia mengungkapkan dua hal yang harus dijalankan, yakni menyukseskan proses Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) – seperti yang dimandatkan oleh referendum – dan membentuk tiga komite kabinet.

Mengapa Universitas Oxford Inggris Hasilkan Banyak PM dan Presiden

Menurut May, semua pihak harus bekerja keras untuk menyukseskan proses Brexit, dengan menunjuk beberapa pihak yang pro keluar Uni Eropa untuk menduduki beberapa posisi strategis, salah satunya Menteri Luar Negeri.

Jabatan itu kini diemban oleh Boris Johnson. "Kita harus mendorong keberhasilan proses Brexit dan 'pandangan baru' Inggris kepada dunia. Kita akan menjadikan pemerintahan yang dipandang atas reformasi sosial yang telah dilakukan," kata PM May, seperti dilansir dari situs Reuters, Rabu, 20 Juli 2016.

Theresa May Mundur, Siapa Calon PM Inggris Penggantinya

Selain itu, ia berencana untuk membentuk tiga komite kabinet baru, yaitu strategi industri, urusan Brexit, dan perdagangan serta reformasi sosial.

Menteri urusan Brexit, David Davis, mengatakan bahwa Inggris membutuhkan persiapan negosiasi untuk meninggalkan blok Benua Biru dan harus berkonsultasi secara luas sebelum memulai pembicaraan formal dengan pimpinan Uni Eropa.

PM Inggris Theresa May Lolos dari Upaya Pemakzulan

Menteri Luar Negeri Inggris yang baru, Boris Johnson, meminta hasil referendum negaranya terhadap Uni Eropa harus dihormati. Berbicara di Kantor Luar Negeri dan Hubungan Persemakmuran, mantan Wali Kota London ini menetapkan visinya bagi Inggris untuk menjadi pemain global.

"Saya berpikir bahwa yang harus kita lakukan saat ini adalah fokus pada tujuan dan membentuk kembali profil global Inggris. Saya akan menjadikan Inggris sebagai pemain global yang besar," kata Johnson.

(ren)

AFP

Pukulan Pertama Bagi Perdana Menteri Baru Inggris Boris Johnson

Kubu konservatif pimpinan PM Boris Johnson mengalami pukulan pertama.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2019