Lagi, Lima ABK Malaysia Diculik Kelompok Bersenjata
- Istimewa
VIVA.co.id – Lima orang anak buah kapal (ABK) kapal tunda (tugboat) asal Malaysia kembali hilang di Perairan Lahad Datu, Sabah, pada Senin lalu, 18 Juli 2016. Kelimanya yaitu, Abd Rahim Bin Summas (62) nakhoda, Tayudin Bin Anjut (45), Mohd Ridzuan Bin Ismail (32), Fandy Bin Bakran (26) dan Mohamad Jumadil Bin Rahim (23).
Melansir situs Channel News Asia, Rabu, 20 Juli 2016, pihak berwenang Malaysia menemukan tugboat kosong dengan mesin menyala di perairan Lahad Datu. Komisaris Polisi Sabah, Abdul Rashid Harun, mengatakan ia tidak bisa mengonfirmasi keberadaan lima ABK.
Namun, Harun tidak menutup kemungkinan mereka telah diculik kelompok bersenjata. "Polisi dan keluarga ABK hingga kini belum menerima tuntutan dari pihak yang bertanggung jawab soal uang tebusan," ujar Harun.
Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, percaya penculikan warga negaranya untuk meminta uang tebusan dari kelompok yang berbasis di Filipina Selatan. Meski begitu, ia tidak menyebut kelompok Abu Sayyaf berada di balik penculikan ini.
"Sejauh ini memang tidak ada permintaan uang tebusan. Tapi saya yakin kalau penculikan didalangi oleh kelompok yang sama yang terlibat dalam serangkaian penculikan warga Malaysia dan wisatawan asing dalam beberapa tahun terakhir," kata Hamidi.
Sebelumnya, empat kru kapal tunda Sarawak yang diculik dari Pulau Ligitan di Sabah pada 1 April lalu, telah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf. Keempatnya telah dipulangkan ke Sandakan, Sabah, pada 8 Juni.
Laporan dari Jolo menyebutkan negosiator Malaysia dan Filipina berhasil membebaskan para sandera dari kelompok militan setelah melewati serangkaian proses negosiasi.
Keempat awak bersaudara, Wong Teck Kang dan Wong Teck Chii, sepupu mereka Johnny Lau Jung Hien dan Wong Hun Sing, merupakan awak kapal tunda yang sedang dalam perjalanan kembali ke Sarawak dari Filipina ketika kapal mereka disandera. (ase)